MerahPutih.com - Masih banyak perusahaan di ibu kota yang memaksa pegawainya bekerja di kantor saat PPKM Darurat. Padahal, saat ini tren kasus COVID-19 sedang meroket.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyayangkan perusahaan yang berprilaku nakal dan tidak menaati aturan PPKM Darurat ini, membuat kasus corona semakin mengganas dan kasus COVID-19 tak akan selesai di Jakarta.
Baca Juga:
Korban Meninggal Terpapar COVID-19 di Klaten Pecahkan Rekor, Pemakaman Butuh 2 Hari
Orang nomor satu di Jakarta ini mengungkapkan, jika dalam satu hari pasien COVID-19 yang meninggal dunia di Jakarta lebih dari tiga ratus orang.
"Kita memakamkan lebih dari 300 orang sehari itu semua adalah saudara-saudara. Itu semua adalah ayah ibu kakak adik dari kita semua," kata Anies usai inspeksi penerapan PPKM Darurat di kantor Jakarta, Selasa (6/7).
Senin (5/7) kemarin juga, kata Anies, penambahan kasus baru corona mencetak rekor tertinggi dengan lebih 10 ribu kasus dalam sehari. Ini harus jadi perhatian masyarakat dan perkantoran untuk disiplin aturan.
"Di Jakarta kasus baru 10 ribu," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Ia meminta kantor di Jakarta agar mau menjalankan aturan pemerintah terkait PPKM Darutat guna memotong penyebaran kasus COVID-19.
Saat inspeksi penerapan PPKM di kantor Ray White Indonesia di gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta Anies memarahi petinggi perusahaan, karena mereka diduga melanggar kebijakan kerja dsei kantor ketila kasus corona melonjak drastis.
"lantainya 43, isinya orang-orang terdidik dan beramai-ramai mereka melanggar aturan, beramai-ramai mereka mengambil langkah tidak bertanggung jawab," pungkasnya menyambungkan. (Asp).
Baca Juga:
Nomor Telepon Layanan COVID-19 di Kota Bandung, Termasuk Hotline Puskesmas