MerahPutih.com - Masyarakat di Tanah Air dihebohkan dengan penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (25/11) dini hari. Dia ditangkap penyidik KPK sesaat setelah turun dari pesawat di bandara Soekarno-Hatta sepulang lawatannya ke Amerika Serikat (AS).
Politikus Gerindra ini ditangkap dalam dugaan korupsi proyek ekspor benih lobster atau benur. Menariknya, beberapa hari sebelum ditangkap lembaga antirasuah tersebut, Edhy sempat memposting beberapa kegiatannya selama di AS di akun resmi instagram miliknya @edhy.prabowo.
Dalam unggahan tiga hari yang lalu (22/11) misalnya, dia memamerkan foto bersama saat penandatanganan kerjasama KKP dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University.
“Siang tadi waktu Amerika, saya menyaksikan penandatanganan kerjasama antara KKP dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University. Kerjasama ini mencakup transfer teknologi dan pengetahuan terkait produksi induk udang unggul melalui pembangunan Broodstock Center Udang di Indonesia,” tulis Edhy dalam unggahan tersebut.

Baca Juga
Wakil Ketua KPK: Menteri Edhy Prabowo Ditangkap Bersama Keluarga
Dia melanjutkan, bila Indonesia mampu menghasilkan indukan udang vaname sendiri, target produksi udang nasional 1,5 juta ton per tahun pada 2024 akan terpenuhi.
Tentunya, lanjut Edhy, hal itu dibarengi dengan langkah strategis lain. Seperti penyederhanaan izin operasional budidaya, kemudahan pinjaman modal, hingga perbaikan sarana dan prasana tambak yang saat ini sudah berjalan.
“Mohon doanya semoga poin-poin kerjasama dengan lembaga riset ternama di Amerika Serikat ini dapat segera diimplementasikan. Sehingga budidaya udang berkelanjutan di Indonesia bisa berjalan mandiri. Semangat...,” tulisnya.

Sehari setelahnya, Edhy kembali memosting foto kegiatan lain dalam kunjungan kerja di AS. Dia menemui ABK asal Indonesia yang selama ini bekerja di AS. “Banyak hal yang mereka sampaikan tentang dinamika kerja di luar negeri, termasuk kerinduan terhadap keluarga di Indonesia,” kata dia.
Meski mencari nafkah di Negeri Paman Sam, menteri pengganti Susi Pudjiastuti ini melanjutkan, para ABK ini tetaplah nelayan Indonesia. KKP akan selalu berkomunikasi dengan pihak KJRI untuk mengetahui kabar teman-teman di sini.
Baca Juga:
BREAKING NEWS: Operasi Dini Hari, KPK Tangkap Menteri Edhy Prabowo
“Tetap semangat, saya yakin pengalaman kerja teman-teman akan bermanfaat untuk kemajuan sektor kelautan dan perikanan Indonesia.”
Namun sayang, ternyata kepulangan Edhy ke Tanah Air telah ditunggu para penyidik KPK. Dia langsung ditangkap tak lama setelah turun dari pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (25/11).
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan Edhy ditangkap di Bandara Soekarni-Hatta sekitar pukul 01.23. “Yang bersangkutan (Edhy Prabowo) ditangkap bersama beberapa orang dari Kementerian Kelautan dan keluarganya,” kata Ghufron kepada MerahPutih.com. (Pon)