UMUMNYA portofolio dibuat saat musim-musim kelulusan kuliah untuk melamar ke perusahaan yang diinginkan. Tidaklah salah sama sekali. Memang benar salah satu fungsi dari portofolio adalah mendokumentasikan dan mempertunjukkan karya-karya terbaikmu.
Namun, tahukah kamu kalau portofolio juga bisa digunakan sebagai sarana penilaian perkembangan pembelajaran siswa? Pada 2022 lalu Ruangguru menyelenggarakan Program Indonesia Teaching Fellowship (ITF) FKS Fase Dua yang berisi program beasiswa pelatihan dan pembinaan guru secara online. Program beasiswa ini ditujukan ke puluhan guru terpilih dari berbagai wilayah yang tersebar di Indonesia.
Baca Juga:

Dalam pelatihan dan pembinaan ini guru-guru diajarkan memaksimalkan penggunaan portofolio dan teknologi sebagai salah satu platform penilaian siswa. Portofolio merupakan instrumen penting berisikan catatan belajar siswa yang dapat digunakan untuk melakukan refleksi dan penilaian diri melalui tugas-tugas yang dikerjakan.
Tentunya refleksi dan penilaiain diri dapat dilakukan setelah guru memberi penilaian. Maka dari itu, menjadi penting bagi pengajar untuk menguasai penggunaan portofolio semaksimal mungkin. Terlebih lagi di era Kurikulum Merdeka, portofolio digunakan untuk penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mengharuskan siswa dinilai perkembangan belajarnya melalui proyek yang mereka garap.
Lembaga pengajaran ini memberikan panduan langkah-langkah merancang penilaian portofolio yang efektif dapat diterapkan oleh guru-guru di seluruh wilayah Indonesia, di antaranya:
Tujuan penilaian portofolio
Portofolio berfungsi untuk mendokumentasikan proses kerja siswa, merancang strategi pembelajaran, dan merupakan proses penilaian akhir capaian siswa.
Sementara portofolio kerja berfungsi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, memantau perkembangan belajar siswa, membantu siswa melakukan refleksi diri, dan membantu guru merencanakan strategi pembelajaran yang tepat. Portofolio kerja mengharuskan siswa mengirimkan seluruh draf kerjanya ke pengajar ketimbang hasil akhir kerja terbaik mereka.
Tujuan pembelajaran
Setiap mata pelajaran tentu memiliki capaian belajar yang beda-beda, contohnya saja pelajaran Bahasa Indonesia. Di mata pelajaran ini portofolio kerja yang dirancang memiliki tujuan untuk menilai perkembangan kemampuan menulis siswa.
Baca Juga:
Alasan Mengapa Anak-anak Belajar Lebih Cepat daripada Orang Dewasa

Kriteria penilaiannya
Setiap guru pastinya memiliki kriteria penilaiannya masing-masing yang digunakan sebagai standarisasi keberhasilan siswa dalam mata pelajaran tersebut. Menyambung dari atas, kriteria penilaian dapat meliputi sistematika penulisan, kalimat efektif, ejaan sesuai PUEBI, tanda baca yang tepat, dan ketersampaian pesan.
Isi portofolio
Isi portofolio harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kriteria penilaian yang dirancang oleh guru. Isi dari portofolio kerja untuk membuktikan kemampuan menulis dapat berupa draf tugas-tugas menulis artikel atau tulisan lainnya.
Portofolio digital
Pembinaan ini menekankan pada keterlibatan teknologi dalam pembelajaran. Maka dari itu, portofolio sebisa mungkin berformat digital. Hal ini dilakukan agar mengurangi penggunaan kertas dan portofolio dapat dikategorikan lebih rapi serta tidak mudah rusak.
Langkah-langkah pembuatan portofolio di atas diharapkan dapat menjadi panduan yang bermanfaat untuk menghadirkan metode belajar baru yang berorientasi pada siswa. (kmp)
Baca Juga: