Porsi Menu Fast Food Kian Besar 30 Tahun Terakhir, Kenapa Ya?

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 05 Maret 2019
Porsi Menu Fast Food Kian Besar 30 Tahun Terakhir, Kenapa Ya?
Selama 30 tahun terakhir menu fast food berukuran semakin besar. (Foto: Pexels)

FAST food atau makanan cepat saji kerap jadi pilihan makanan bagi sebaian orang, terutama di kota-kota besar. Selain alasan kecepatan, fast food juga juga cenderung terjangkau harganya.

Nah, tahukah kamu? Bahwa ukuran porsi makanan cepat saji kian besar selama 30 tahun terakhir ini? Demikian juga dengan kandungan kalori dan sodium yang ada di dalamnya. Demikian sebuah tudi yang diterbitkan di Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics.


1. Studi dengan perbandingan 10 restoran fast food terkenal

Menu fast food kentang goreng dan burger. (Foto: Pixabay/RitaE)
Menu fast food kentang goreng dan burger. (Foto: Pixabay/RitaE)

Ukuran porsi fast food untuk hidangan pembuka dan makanan penutup meningkat dari dekade ke dekade. Yaitu ukuran porsi makanan pembuka naik sekitar 13 gram per dekade, sementara makanan penutup bertambah 24 gram. Tapi, ukuran lauk tetap sama.

Studi tersebut membandingkan 10 restoran fast food: Arby’s, Burger King, Carl’s Jr, Dairy Queen, Hardee’s, Jack in the Box, KFC, Long John Silver’s, McDonald’s, dan Wendy’s pada 1986, 1991 dan 2016.

Hasil penelitian yaitu kandungan kalori di menu pencuci mulut naik 30 kalori setiap 10 tahun, kandungan kalori menu penutup naik 62 kalori setiap 10 tahun.


2. Pilihan menu fast food restoran semakin banyak

Pilihan menu fasto food di restoran-restoran semain banyak. (Foto: Pixabay/Free-Photos)
Pilihan menu fasto food di restoran-restoran semain banyak. (Foto: Pixabay/Free-Photos)

Menu-menu utama di restoran fast food juga mengalami kenaikan kandungan sodium sekira 4,6 persen nilai harian per dekade.

"Terlepas dari banyaknya pilihan yang ditawarkan di restoran cepat saji, beberapa di antaranya lebih sehat daripada yang lain, kalori, ukuran porsi, dan kandungan natrium secara keseluruhan telah memburuk (meningkat) dari waktu ke waktu dan tetap tinggi," ujar Megan McCroy, peneliti utama studi tersebut, seperti dilansir Time.

Pelanggan juga ditawari lebih banyak pilihan menu selama periode penelitian tersebut. Jumlah makanan pembuka, makanan pendamping, dan makanan penutup meningkat 226 persen, yang menyebabkan peningkatan sekitar 22,9 item menu per tahun, demikian studi tersebut menyebutkan.


3. Para peneliti menyarankan restoran fastood lebih mempromosikan makanan sehat

Seharunya restoran lebih mempromosikan makanan sehat. (Foto: Pixabay/davidz)
Seharunya restoran lebih mempromosikan makanan sehat. (Foto: Pixabay/davidz)

Rata-rata, penelitian tersebut menunjukkan bahwa item menu baru sangat tidak sehat karena hidangan pembuka yang tersedia selama tiga tahun tidak memiliki peningkatan natrium, energi, atau ukuran porsi yang besar.

McCroy mengatakan bahwa dia dan para peneliti merasa bahwa beberapa perubahan kebijakan, seperti persyaratan untuk restoran fast food untuk menampilkan konten kalori, adalah langkah ke arah yang benar.

Namun mereka mengatakan restoran fast food harus mulai membuat penyesuaian yang lebih besar untuk mempromosikan makan yang lebih sehat, seperti mengurangi ukuran porsi. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Waspada, Gaya Hidup Milennial Rentan Kena Hipertensi

#Fastfood #Tren Makanan
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan