SELEPAS single Pertemuan Kedua yang rilis pada Oktober, penyanyi Pongki Barata kembali dengan karya teranyarnya berjudul Irama Asmara di awal November. Nuansa disko 80-an begitu kental dihadirkan Pongki pada karya terbarunya ini.
“Irama Asmara, lagu baru saya sudah beredar di semua platform digital,” ujar Pongki dalam salah satu unggahan di Instagramnya, Senin (7/11).
Beberapa bulan ke belakang terlihat pria yang pernah tergabung dalam band Jiskustik ini sangat produkktif. Tidak hanya menghadirkan dalam bentuk suara, Pongki juga dengan sigap membuatkan video musik dari single terbarunya ini.
Baca juga:
Dalam video berdurasi 3.21 menit tersebut, terlihat pongki bernyanyi ria di belakang green screen dengan tambahan beberapa efek visual. Mengiringi dua sejoli yang melalui proses PDKT, makan bareng hingga berakhir dengan berdansa bersama.
Masih dengan nuansa disko 80an, Pongki kembali bernostalgia dengan musik yang disukai dengan sedikit beat nan catchy. Genre city pop begitu melekat pada karya-karya musik terbarunya.
Sebelumnya, Pongki juga melepas single Pertemuan Kedua di bawah naungan Multimas Production. Dilansir dari Kompas.com, dirinya memilih genre city pop dikarenakan masih ‘terjebak’ dengan warna musik era 80an tersebut.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
“Saya dibesarkan di musik era 80an, sangat nancep untuk era musik itu, dan enggak mau move on. Ya, meskipun musik saya berkembang selalu,” jelas Pongki.
Lagu Pertemuan Kedua ini memiliki daya tarik yang pas untuk anak muda zaman sekarang. Sebab, lagu tersebut mengisahkan tentang percintaan yang berkesinambungan dengan realita generasi milenial.
“Lagu Pertemuan Kedua itu saya bayangkan dance pop era dulu, anak sekarang mungkin bilangnya city pop genrenya itu. Temanya adalah ketemu lagu bersama orang yang dulu kita sayang,” cerita Pongki.
Memiliki nama lengkap Stefanus Pongki Tri Barata, ia memulai karier bermusik ketika bergabung dengan band Jikustik pada 1996 hingga 2008. Selama kurang lebih 10 tahun bersama, sejumlah lagu ciptaan miliknya berhasil memikat masyarakat Indonesia. Antara lain Maaf, 1000 Tahun Lamanya, Setia, hingga Akhiri Ini Dengan Indah. (far)
Baca juga:
APMI Upayakan Tiga Festival Skala Besar di Indonesia Tetap Terlaksana