PON XX Angkat Harkat Martabat Papua

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 16 Oktober 2021
PON XX Angkat Harkat Martabat Papua
Suasana pertunjukan kembang api saat Upacara Penutupan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (15/10). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

MerahPutih.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akhirnya berakhir. Event empat tahunan itu berjalan dengan aman, lancar dan sukses.

Kabaintelkam Polri Komjen Paulus Waterpauw menerangkan, sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sudah sewajarnya Papua merasakan hal yang sama seperti provinsi lain di Indonesia termasuk menjadi tuan rumah PON. Dan, masyarakat Papua telah membuktikan mampu menjadi penyelenggara kegiatan dengan aman dan lancar.

Baca Juga

Penonton Tak Dibiarkan Berdiam Diri Saat Upacara Penutupan PON Papua

"Faktanya bisa, faktanya aman. Kegiatan PON terselenggara dengan sukses," tuturnya, Sabtu (16/10).

Dengan kesuksesan kegiatan tersebut, sekaligus mengangkat harkat dan martabat Papua, bahwa Papua sama dengan dengan masyarakat Indonesia lainnya.

"Saya pikir ini menunjukan bagaiamana martabatnya bangsa Papua, orang Papua muncul di sini," kata mantan Kapolda Papua Barat dan Papua ini.

"Selama ini kan banyak orang yang meragukan. Tapi hari ini dengan PON martabat kami naik. Artinya kami sama dengan saudara- saudara yang lain," ucapnya.

Lulusan AKPOL 1987 ini mengungkapkan bahwa Papua selama ini memiliki keunggulan dalam prestasi olahraga di berbagai cabor. Misalnya, atletik, tinju, dayung dan sepakbola.

Paulus pun berharap, dengan adanya venue-venue pasca PON ini, pembinaan atlet Papua dapat melahirkan atlet prestasi bertaraf internasional.

"Dengan terselenggaranya PON ini, kemudian venue- venue dengan apik, luar biasa. Bahkan bertaraf internasional," paparnya.

"Itu sekarang mengunggah kita bagaimana caranya agar anak anak asli Papua itu berkiprah dalam kancah tidak hanya nasional tapi internasional," jelasnya.

Sejumlah penari menghibur penonton saat penutupan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Papua, Jumat (15/10). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/tom.
Sejumlah penari menghibur penonton saat penutupan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Papua, Jumat (15/10). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/tom.

Karena itu, lanjutnya Jenderal Bintang Tiga ini mendorong agar venue-venue bekas PON ini dapat dikelola dan dimanfaatkan.

"Perlu ada manajemen yang nanti kita akan bahas bersama dari pusat sampai daerah dan tentu ditutori pak Menpora (Zainudin Amali) dikawal langsung bapak presiden (Joko Widodo)," paparnya.

Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainudin Amali berharap pemerintah daerah untuk kreatif dalam merawat venue-venue usai pelaksanaan PON.

Salah satu yang disarankan yaitu membentuk badan pengelola yang bertanggung jawab untuk merawat venue-venue supaya tidak terbengkalai.

“Fasilitas olahraga yang mewah itu tentu tidak murah ya. Maka kreativitas pemerintah daerah sangat dibutuhkan. Perlu integrasi sarana olahraga dan fasilitas penunjang lainnya,” ujarnya.

Amali memberikan contoh yaitu pengelolaan Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta yang dibangun berdekatan dengan pusat perbelanjaan, hotel dan lainnya.

“Sehingga itu bisa menghidupi pemeliharaan di sana. Artinya pemerintah daerah harus kreatif dan menggandeng perencana yang baik tentang bagaimana pengelolaan," tutup politikus Golkar ini. (Knu)

Baca Juga

DKI Gagal Juara Umum, DPRD Singgung Anggaran Besar untuk PON Papua

#PON 2020
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan