Kesehatan
Polusi Udara Sebabkan Angka Penyakit Respirasi Tinggi Polusi masih melanda Jakarta. (Foto: Unsplash/Mika Baumeister)

KONDISI Indonesia masih darurat polusi udara, khususnya kota Jakarta. Jakarta perhari ini (16/9) memiliki konsentrasi 2 kali PM2.5 batas yang direkomendasikan dan diberikan oleh nilai pedoman kualitas udara 24 jam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Polusi udara menjadi masalah lingkungan yang berdampak pada kesehatan manusia. Pasalnya, ada sejumlah penyakit respirasi yang diakibatkan polusi udara dengan prevalensi tinggi.

Baca Juga:

Waspada, Dampak Polusi Udara Bagi Anak

Berdasarkan data Global Burden Diseases 2019 Diseases and Injuries Collaborators, terdapat 5 penyakit respirasi penyebab kematian tertinggi di dunia, yakni penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, kanker paru, tuberkulosis, dan asma.

Mengutip laman Kemenkes RI, dari data tersebut menunjukkan PPOK memiliki jumlah 209 kejadian dengan 3,2 juta kematian, Pneumonia 6.300 kejadian dengan 2,6 juta kematian, kanker paru 29 kejadian dengan 1,8 juta kematian, tuberkulosis 109 kejadian dengan 1,2 juta kematian, dan asma 477 kejadian dengan 455 ribu kematian.

Jakarta perhari ini (16/9) memiliki konsentrasi 2 kali PM2.5 batas yang direkomendasikan. (Foto: freepik/master1305)

Sementara di Indonesia dari 10 penyakit dengan kasus terbanyak per 100.000 penduduk, empat di antaranya merupakan penyakit respirasi, antara lain PPOK 145 kejadian dengan 78,3 ribu kematian, kanker paru 18 kejadian dengan 28,6 ribu kematian, pneumonia 5.900 kejadian dengan 52,5 ribu kematian, dan asma 504 kejadian dengan 27,6 ribu kematian.

Faktor risiko polusi udara di Indonesia terhadap penyakit respirasi ini pun cukup tinggi. PPOK memiliki risiko 36,6 persen, pneumonia 32 persen, asma 27,95 persen, kanker paru 12,5 persen, dan tuberkulosis 12,2 persen.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah terus mendorong upaya promotif preventif untuk mencegah masyarakat mengalami dampak dari polusi udara. Ada 4 faktor resiko penyakit paru yang pertama adalah polusi udara, riwayat merokok, infeksi berulang dan genetik, dimana polusi udara menyumbang 15-30 persen.

“Upaya-upaya dilakukan dengan melibatkan lintas sektor. Karena ini permasalahan lingkungan dan kita ada di dalamnya dan ini harus diatasi bersama-sama. Kita berharap anak anak kita generasi masa depan tetap dapat menghirup udara segar dan sehat serta anak anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujar Menkes Budi.

Baca Juga:

Pengaruh Polusi pada Kesehatan Kulit

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia sekaligus Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Agus Dwi Susanto menekankan pentingnya pencegahan dalam upaya mengatasi permasalahan polusi udara.

“Polusi udara terbukti menimbulkan masalah respirasi dan pernapasan. Upaya pencegahan dengan menurunkan polusi udara harus dilakukan semua pihak sehingga kasus respirasi dapat dikurangi,” ucap Agus.

Faktor risiko polusi udara di Indonesia terhadap penyakit respirasi ini pun cukup tinggi. (Foto: freepik/kjpargeter)

Ia juga mengatakan pemerintah dan masyarakat harus memahami terkait kualitas udara yang baik untuk kesehatan paru yang lebih baik.

Menghadapi situasi ini Co-Founder Bicara Udara Novita Natalia mengatakan, permasalahan polusi udara tidak bisa ditangani oleh satu atau dua pihak saja, melainkan butuh kerja sama dari semua elemen, termasuk masyarakat.

“Kami melihat kondisi ini sebagai panggilan bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya udara bersih. Dalam menghadapi tantangan ini, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci utama dalam menciptakan udara bersih dan kehidupan yang lebih sehat bagi seluruh warga Indonesia,” ungkap Novita.

Novita menambahkan, dalam upaya menciptakan perubahan nyata, Bicara Udara terus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyuarakan hak atas udara bersih dan mempengaruhi kebijakan serta penegakan udara bersih di Indonesia.

Saat ini kajian terus dilaksanakan dan pemerintah bersama komunitas dan lintas sektor terkait akan menyusun upaya pencegahan krisis polusi udara perkotaan di Indonesia. (dgs)

Baca Juga:

Lindungi Kulit dari Paparan Polusi, Pakai Sunscreen SPF 30 atau 50?

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Startup Kanada akan Uji Coba Terbangkan Pesawat Swakemudi
Hiburan & Gaya Hidup
Startup Kanada akan Uji Coba Terbangkan Pesawat Swakemudi

Ribbit ingin jangkau tempat-tempat terpencil di Kanada.

Didiet Maulana Ajak Perempuan Percaya Diri di 'The Magical Fragrance of Confidence' JFW 2024
Fashion
Didiet Maulana Ajak Perempuan Percaya Diri di 'The Magical Fragrance of Confidence' JFW 2024

Didiet Maulana membawa koleksinya di Jakarta Fashion Week 2024.

Intip LEGO Pac-Man yang akan Hadir pada Juni 2023
Fun
Intip LEGO Pac-Man yang akan Hadir pada Juni 2023

Set Lego ini bisa kamu tebus dengan uang Rp 4 juta.

Fall Out Boy Kembali Goda Penggemarnya dengan Klip Misterius
ShowBiz
Fall Out Boy Kembali Goda Penggemarnya dengan Klip Misterius

Fall Out Boy rilis klip misterius menuju album baru.

Jelang Kurban, Begini cara yang Baik Mengolah Daging
Fun
Jelang Kurban, Begini cara yang Baik Mengolah Daging

Perhatikan cara mengolah daging sebelum dimasak.

Lego Rilis Batcave dari 'Batman Returns'
Fun
Lego Rilis Batcave dari 'Batman Returns'

Lego Batman terbaru tampilkan Batcave yang terinspirasi Batman Returns.

Dukung MXGP, Menpora Sebut NTB Pusat Motor Sport
Hiburan & Gaya Hidup
Dukung MXGP, Menpora Sebut NTB Pusat Motor Sport

Ajang ini sangat bermanfaat bagi kemajuan pariwisata dan ekonomi daerah.

Gimbal Compact Andalan para Konten Kreator
Hiburan & Gaya Hidup
Gimbal Compact Andalan para Konten Kreator

Banyak konten kreator yang melengkapi diri dengan gadget dan alat terkini.

Pembalap MotoGP Bisa Tahan Tak Berkedip hingga 9 Menit
Fun
Pembalap MotoGP Bisa Tahan Tak Berkedip hingga 9 Menit

Mata pembalap MotoGP bisa tak berkedip hingga 9 menit.

Huawei MatePad 11.5 Resmi Rilis
Fun
Huawei MatePad 11.5 Resmi Rilis

Huawei MatePad 11.5 cocok untuk menunjang produktivitas.