Polri: Penyerang Polsek Daha Lonewolf dan Terpapar Paham Radikal dari Internet

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 03 Juni 2020
Polri: Penyerang Polsek Daha Lonewolf dan Terpapar Paham Radikal dari Internet
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono. (ANTARA/ HO-Polri)

MerahPutih.com - Polri menyatakan bahwa Abdul Rahman, pelaku penyerangan di Mapolsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan, merupakan lone wolf yang bergerak sendirian.

“Dia bisa mempelajari suatu pengetahuan, itu mendapatkan dari internet, dia rajin membaca sendiri, membayangkan sendiri, memprediksi sendiri, dan sebagainya,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Selasa (2/6).

Baca Juga

Aksi Terduga Teroris di Polsek Daha Selatan Bukti Polri Rawan Jadi Target ISIS

Akibat penyerangan tersebut, seorang anggota kepolisian bernama Brigadir Leonardo Latupapua tewas dengan luka bacok.

Mobil patroli Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan yang dibakar oleh orang tak dikenal. (Antaranews Kalsel.com/Fathurrahman)
Mobil patroli Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan yang dibakar oleh orang tak dikenal. (Antaranews Kalsel.com/Fathurrahman)

Pelaku juga tewas karena ditembak oleh polisi. Menurut polisi, AR tak kunjung menyerahkan diri sehingga ditembak.

Kapolri Jenderal Idham Azis pun memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada almarhum Brigadir Leonardo. Selain itu, polisi yang menembak pelaku juga diberikan kenaikan pangkat luar biasa setingkat lebih tinggi.

Seorang pria tak dikenal menyerang Mapolsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan (1/6) dengan samurai.

Brigadir Leonardo Latupapua yang gugur saat penyerangan orang tak dikenal di Polsek Daha Selatan. (ANTARA/HO-Humas Polda Kalsel)
Brigadir Leonardo Latupapua yang gugur saat penyerangan orang tak dikenal di Polsek Daha Selatan. (ANTARA/HO-Humas Polda Kalsel)

Saat kejadian, Brigadir Leonardo sedang piket bersama dua rekannya. Sebelum melakukan penyerangan, pelaku membakar sebuah mobil patroli terlebih dahulu.

Baca Juga

Belajar dari Kerusuhan di AS, Polri Harus Hentikan dan Usut Tuntas Penyiksaan Warga

Densus 88 Antiteror masih mendalami keterkaitan pelaku dengan jaringan teroris tertentu. Polisi belum bisa memastikan pelaku berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS atau tergabung dalam jaringan lain.

Begitu juga motif penyerangan yang dilakukan Abdul Rahman masih didalami oleh Densus 88. (Knu)

#Polri #Teroris
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan