MerahPutih.com - Indonesia menggelar Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang ketujuh dengan tema “Risk to Resilience”. Rangkaian acara berlangsung 23 sampai 28 Mei 2022, di Nusa Dua, Bali.
Deputy Secretary General Of The United Nation (UN) (Perserikatan Bangsa-Bangsa) Amina J Mohammed pun menyambangi 91 Command Center di Bali, dalam rangka meninjau fasilitas dan fitur yang tersedia dalam mendukung pengamanan GPDRR. Termasuk sistem manajemen monitoring bencana alam, gempa bumi, dan tsunami.
Kepala Divisi Humas Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa dalam kesempatan itu, Deputi Sekjen PBB diberi informasi soal fasilitas dan fitur di Command Center ITDC yang dibangun Polri.
Baca Juga:
Jokowi Hadiri Pertemuan Dunia Kurangi Bencana di Bali
Dedi mengklaim, fasilitas tersebut sudah lengkap dalam mendukung pengamanan event internasional, kegiatan masyarakat serta kepariwisataan.
"Termasuk menjelaskan fungsi Command Center bisa dialihkan sebagai sistem manajemen dan monitoring serta penanggulangan bencana alam, gempa bumi dan tsunami apabila terjadi di Bali," kata Dedi kepada awak media, Rabu (25/5).
Dedi menekankan, dalam mendukung penanggulangan kebencanaan di Bali, kepolisian membangun sinergitas dan kerja sama antar-stakeholder. Tujuannya membentuk sistem manajemen penanganan kebencanaan dan sistem pengamanan terpadu.
"Dan melengkapi sarana prasarana yang disesuaikan dengan kebutuhan hingga membuat SOP bersama melalui TTX (tabletop exercise) dan TFG (tactical floor game)," ujar Dedi.
Menurut Dedi, kepolisian bersama pihak terkait lainnya, melakukan pelatihan dan simulasi bersama dalam penguatan koordinasi dan kerja sama antar-instasi dan stakeholder.
Setelah meninjau dan mendengarkan langsung pemaparan dari Polri, Deputi Sekjen PBB mengapresiasi kesiapan Polri untuk pengamanan GPDRR serta kesiapan dukungan teknologi.
Ia menyebut, Command Center milik Polri sangat lengkap untuk antisipasi pengamanan dan kebencanaan.
"Sehingga PBB akan menjadikan 91 Command Center ITDC sebagai contoh pembuatan fasilitas Command Center sistem penanganan kebencanaan negara-negara dunia di bawah UNDRR," tutupnya.
Baca Juga:
Forum Penanggulangan Bencana Dunia di Bali Bakal Diikuti 193 Negara
Sekadar informasi, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, GPDRR merupakan pertemuan internasional terkait penanggulangan risiko bencana.
GPDRR juga menjadi wadah negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai wadah bertukar pengetahuan dan berdiskusi terkait perkembangan penanggulangan risiko bencana (PRB) baik alam maupun non-alam.
Wiku menambahkan, kegiatan ini akan dihadiri lebih dari 4 ribu peserta yang datang dari 163 negara.
Dilansir dari laman BNPB, sesi ke-7 Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) akan diselenggarakan oleh UNDRR pada 23-28 Mei 2022, di Bali, Indonesia.
GPDRR tahun ini berlangsung pada saat yang kritis yakni tujuh tahun sejak adopsi Sendai Frameworks dan lebih dari dua tahun sejak dimulainya pandemi COVID-19.
Krisis global ini telah mengungkap bagaimana kerentanan dan ketidakadilan menjadi konsekuensi dari sebuah bencana di seluruh dunia.
Melalui forum ini, diharapkan seluruh negara mampu melakukan pengurangan risiko kebencanaan di masa mendatang.
GPDRR 2022 juga menjadi kesempatan kepada setiap negara untuk menunjukkan solidaritas dan kerja sama internasional.
Serta membahas cara-cara untuk mengatasi pemicu risiko kebencanaan baik secara lokal maupun global. (Knu)
Baca Juga:
KTT Global COVID-19 ke-2 Fokus Pada Pencegahan Bencana di Masa Depan