MerahPutih.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tengah menggelar kursus atau pelatihan manajemen pengamanan stadion. Kursus ini diikuti 66 peserta dari aparat keamanan, penyelenggaraan pemangku kepentingan terkait sepakbola di Jakarta pada Rabu (25/2) hingga Kamis (2/2).
Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, kursus ini digelar dalam rangka untuk menjawab dari berbagai pertanyaan publik terkait dengan bagaimana transformasi persepakbolaan Indonesia.
Baca Juga
"Ini untuk meningkatkan kemampuan kami dan kompetensi kita terutama penyelenggara maupun nanti pelaksanaan di lapangan bisa kemudian memiliki kompetensi yang baik," kata Agung di Jakarta, Kamis (26/1).
Kursus yang diselenggarakan di Hotel Century menggandeng ahli dari Conventry University, Inggris.
Agung berharap transformasi pengetahuan dari tim pemateri bisa membawa pengetahuan dan skill tambahan bagi penyelenggara. Menurutnya, saat ini penyelenggaraan pengamaman dan keselamatan pertandingan menjadi hal yang sangat penting.
“Kami semua hadir di sini untuk sama-sama meningkatkan kapasitas manajemen pengamanan stadion dan pertandingan," tutur Jenderal bintang dua itu.
Dalam hal ini, mantan Kapolda Riau itu menambahkan, Polri sudah mulai menata penyelenggaraan pengamanan dan keselamatan pertandingan dengan mengeluarkan peraturan kepolisian nomor 10 tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.
"Yang pertama bahwa pertandingan yang baik sejatinya bisa dinikmati," ujarnya.
Kata Agung, Polri tidak bisa bekerja sendiri tetapi akan berkolaborasi dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru yang mewadahi kompetisi liga 1, 2 dan 3.
Baca Juga
Ikutin Aturan FIFA, Polisi Kini Berada di Luar Stadion saat Pertandingan Sepak Bola
Selain itu, lanjut Agung, Polri juga berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) terkait dengan penyelenggaraan penataan stadion dalam konteks konstruksinya yang baik.
"Itu terkait bagaimana penyelenggaraan manajemen keselamatan dan keamanan menjadi kita utamakan ke depannya," ujarnya.
Dalam kursus ini, 66 orang menjadi peserta yang terdiri dari polisi, PSSI, perwakilan klub, Kemenkes dan stakeholders lainnya.
"Kita semua hadir di sini untuk sama-sama meningkatkan kapasitas manajemen pengamanan stadion dan pertandingan," jelas Agung.
Sementara itu, salah seorang pamateri Prof. John Cudihy mengatakan, kursus ini fokus untuk pembenahan sepakbola di Indonesia agar terasa aman.
Dengan begitu penyelenggara dapat mengetahui keamanan melalui pelatihan baik dalam pengamanan skala nasional maupun internasional.
"Khususnya bagi penonton pertandingan saat menyaksikan pertandingan agar dapat merasa aman dan nyaman," katanya.
Ia menuturkan, tim pemateri datang ke Indonesia untuk membantu Polri dan pihak keamanan, serta pihak penyelenggara untuk manajemen pengamanan menjadi lebih baik, sehingga dapat mengurangi resiko yang mengancam atau tidak diinginkan di lapangan.
"Suatu tantangan bagi kami dalam membantu proses pengelolaan pengamanan sepak bola di Indonesia agar dapat menjadi lebih baik ke depannya," katanya. (Knu)
Baca Juga