Polri Dalami 5 Akun Medsos yang Diduga Picu Kerusuhan di Papua

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Selasa, 20 Agustus 2019
Polri Dalami 5 Akun Medsos yang Diduga Picu Kerusuhan di Papua
Massa melakukan aksi di Jayapura. (ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

MerahPutih.com - Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat meninggalkan luka besar bagi persatuan bangsa Indonesia. Beragam upaya dilakukan agar kejadian serupa tak pernah terulang kembali.

Dari pihak Polri, mereka menemukan setidaknya 5 akun media sosial diduga sebagai pemicu aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Baca Juga: Wiranto Sebut Kerusuhan di Papua Ganggu Stabilitas Nasional

"Ada lima akun, ya," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Selasa (20/9).

Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (MP/Kanugrahan)
Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (MP/Kanugrahan)

Dedi menyampaikan, saat ini Dittipid Siber masih mengumpulkan data terhadap akun media sosial tersebut, baik YouTube maupun Facebook. Akun itu, kata Dedi, diduga menyebarkan narasi hingga video berkonten provokatif. "Viralkan narasi-narasi maupun video provokatif," ujarnya.

Selain itu, Dedi mengungkapkan, Dittipid Siber juga menganalisa akun Instagram yang juga diduga menyebarkan konten provokatif.

Saat ini, lanjut Dedi, di Jayapura, Papua masyarakat sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Begitu juga di Manokwari, Papua Barat sudah mulai berangsur membaik.

"Papua Barat, khususnya Manokwari hari ini berangsur cukup baik. Aktivitas kegiatan masyarakat berangsur normal," kata Dedi.

Baca Juga: Aparat Negara Diduga Terlibat dalam Insiden Kerusuhan di Manokwari

Dedi menyampaikan, saat ini juga sudah ada tambahan personel pengamanan di Manokwari sebanyak empat SSK (satuan setingkat kompi) dari Polda Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, serta Maluku.

"Sudah menempati posisi masing-masing dan yang terpenting kehadiran anggota di sana memastikan situasi dan menjamin betul-betul aman dan tertib," ujarnya.

Sementara itu, untuk wilayah Sorong, Papua Barat, Dedi mengungkapkan sampai saat ini memang masih ada aksi yang dilakukan oleh kurang lebih 500 orang.

Namun proses negosiasi antara aparat kepolisian dan tokoh masyarakat sampai saat ini masih terus dilakukan.

"Apa yang jadi aspirasinya akan diterima, ditampung ke pemerintah pusat. Situasi di Sorong boleh dikatakan cukup membaik," ucap Dedi.

Dedi menuturkan saat ini bandara di Sorong dan Manokwari juga sudah kembali beroperasi secara normal. "Artinya secara umum situasi papua boleh dikatakan cukup kondusif," katanya. (Knu)

Baca Juga: Stafsus Jokowi Minta Kepala Suku di Papua Tenangkan Massa

#Papua #Rasisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile
Bagikan