MerahPutih.com - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dikabarkan mengalami serangan siber yang diduga Ransomware Lockbit 3.0. Serangan ini disebut mengganggu sistem operasionalnya.
Terkait dengan hal tersebut, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, pihaknya sudah menampung informasi yang nantinya dikembangkan lebih lanjut untuk tahap penyelidikan.
"Secara keseluruhan informasi yang sudah ada saat ini tentu saja dikembangkan seluas-luasnya oleh pihak kepolisian, nanti menjadi bahan untuk diteliti dalam penyelidikan," ujar Sandi kepada wartawan, Rabu (17/5).
Baca Juga:
DPR Desak Kementerian BUMN Lakukan Mitigasi Perlindungan Data Nasabah BSI
Menurut Sandi, tim dari Direktorat Siber tentunya sudah mengumpulkan data-data terkait hal tersebut.
"Supaya nantinya kalau ada pertanyaan, ada laporan lebih lanjut, pihak siber juga bisa menindaklanjuti segera mungkin," tambahnya.
Meski begitu, Sandi menyebutkan bahwa pihaknya hingga saat ini belum menerima adanya laporan resmi dari pihak BSI terkait dengan dugaan serangan siber tersebut untuk dijadikan dasar polisi bertindak lebih lanjut.
"Kami masih menunggu laporan lebih lanjut supaya menjadi dasar bagi kepolisian untuk melakukan upaya-upaya yang lain," jelas mantan Kapolrestabes Surabaya ini.
Baca Juga:
BSI Duga Ada Serangan Siber Yang Bikin Layanan Lumpuh
Sekadar informasi, beredar informasi yang diunggah akun Twitter @darktracer_int pada Sabtu (13/5), gangguan sistem BSI sejak Senin, 8 Mei 2023 merupakan hasil serangan kelompok tersebut.
Mereka mengumumkan bahwa telah mencuri 15 juta catatan pelanggan, informasi karyawan, dengan total sekitar 1,5 terabyte data internal.
Selain itu, LockBit juga mengancam akan menyebarkan informasi semua data yang berhasil dicuri di web gelap apabila negosiasi dengan pihak BSI tidak menemui kesepakatan. (Knu)
Baca Juga:
Tata Cara Membeli Rumah dengan KPR BSI