Polisi Jamin Stok Oksigen di Rumah Sakit di Soloraya Aman

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 05 Juli 2021
Polisi Jamin Stok Oksigen di Rumah Sakit di Soloraya Aman
Kapolres Karanganyar AKBP Mochammad Syafi Maula inspeksi perusahaan oksigen PT Samator, Kabupaten Karamganyar, Jawa Tengah, Senin (5/7). (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Permintaan oksigen dari masyarakat dan sejumlah rumah sakit yang ada di Soloraya mengalami signifikan. Kenaikan permintaan oksigen tersebut dipicu tingginya kasus COVID-19.

Kapolres Karanganyar, AKBP M Syafi Maula mengingatkan masyarakat untuk tidak menumpuk oksigen untuk kepentingan pribadi untuk meraup untung. Polres Karanganyar tidak segan menindak bagi siapapun yang menimbun oksigen dan menjualnya dengan harga tidak wajar.

"Kami pastikan stok oksigen aman untuk rumah sakit. Kami tetap melakukan pengawasan pendistribusian hingga ke rumah sakit yang membutuhkan," kata Syafi, Senin (5/7).

Baca Juga:

Daftar 15 Pasar Tradisional Non Esensial di Solo yang Ditutup Selama PPKM Darurat

Sementara, Plt Kepala Cabang PT Samator Solo, Nanda Prasojo mengakui permintaan oksigen mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai 200 persen. Ia mengaku saat terjadinya peningkatan pasien COVID-19, telah mendistribusikan hingga mencapai 27 ton atau setara dengan 700 sampai 800 tabung oksigen ke sejumlah rumah sakit.

"Pada saat kondisi normal produksinya hanya 5-6 ton persediaan tabung oksigen baru habis dalam tiga hari," ujar Nanda.

Penjual Oksigen di Soloraya (MP/Ismail)

Dikatakannya, dalam situasi sulit dan darurat pihaknya lebih memprioritaskan mencukupi kebutuhan oksigen di rumah sakit dibandingkan untuk perusahaan maupun pribadi. Hal itu sangat penting karena pasien COVID-19 di rumah sakit sangat membutuhkan oksigen.

"Tingginya permintaan oksigen ini mengakibatkan persediaan oksigen sempat menipis, disisi lain, pasokan gas juga mengalami keterlambatan karena harus menunggu proses produksi," kata dia.

Baca Juga:

PPKM Darurat Solo: Aktivitas Pasar Tradisional Normal, Mall Mati Suri

Ia mengatakan untuk mencukupi kebutuhan permintaan oksigen pihaknya terpaksa harus menambah pasokan dari Jakarta dan Jawa Timur. Sementara itu, kendala yang terjadi saat ini adalah kekurangan tabung untuk suplai rumah sakit.

"Hanya ada 700-800 tabung oksigen rumah sakit dan masih kurang. Terpaksa kami gunakan tabung oksigen industri untuk medis," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

#PPKM #PPKM Darurat
Bagikan
Bagikan