Polda Metro Cari Unsur Pidana di Balik Penimbunan Beras Bansos di Depok

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 03 Agustus 2022
Polda Metro Cari Unsur Pidana di Balik Penimbunan Beras Bansos di Depok
Warga menunjukkan penemuan beras diduga bansos Presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (31/7/2022). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.

MerahPutih.com - Masyarakat digegerkan dengan penimbunan beras bantuan sosial (bansos) di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Temuan bansos yang terkubur di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya tersebut terjadi pada akhir Juli 2022.

Polda Metro Jaya akan mengambil alih kasus temuan timbunan beras bansos pemerintah di Depok.

Baca Juga:

Roy Suryo Belum Ditahan, Polda Metro Pastikan Proses ke Pengadilan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, penanganan kasus temuan beras bansos oleh Dirkrimsus menjadi komitmen keseriusan Polda Metro Jaya untuk mengungkap temuan tersebut.

"Apakah betul ada unsur pidananya dan sebagainya. Sehingga dibentuklah tim yang lebih besar di Polda dengan dipimpin oleh Dirkrimsus (Kombes Aulia Lubis),” papar Zulpan, Selasa (2/8).

Penyidik dijadwalkan akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi penimbunan bansos tersebut.

"Kami akan cek lapangan. Kita akan mengundang media termasuk dari Kementerian Sosial, kemudian dari Bulog," kata Zulpan.

Zulpan mengatakan, tindakan itu dilakukan sebagai upaya memperjelas duduk perkara kasus penimbunan beras bansos yang kini menjadi sorotan publik.

Zulpan menyebut, kasus itu pun telah mendapatkan atensi langsung dari Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Soal adanya unsur pidana dari tindakan penguburan beras bansos itu tengah diselidiki.

Baca Juga:

Momen Kapolda Metro Jaya Memaafkan Penyunting Profilnya di Wikipedia

Menteri Sosial Tri Rismaharini telah menugaskan tim setelah kasus temuan bantuan sosial yang terkubur di Depok. Tim ini dibentuk untuk membantu pengungkapan bersama dengan kepolisian.

"Kami tugaskan malam itu juga," kata Risma dalam jumpa pers di kantor Kementerian Sosial, Selasa (2/8).

Risma telah mendapati titik terang dari kasus ini. Namun, ia mengaku belum berani menyampaikannya ke publik.

"Tapi sebetulnya saat itu sudah mulai ada titik terang hasilnya, cuma kita belum berani menginformasikan kejadian yang terjadi di Depok itu seperti apa," kata mantan Wali Kota Surabaya ini.

Kementerian Sosial sendiri tidak menemukan stiker Bantuan Presiden di beras yang ditemukan terkubur di Sukmajaya, Depok.

"Kami mencocokkan karung beras, memang ada 20 kg, ada 5 kg. Seingat kami saat bantuan itu diluncurkan untuk beras 20 kg, itu ada tulisan 'Bantuan Presiden melalui Kemensos'," kata Inspektur Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos) Dadang Iskandar dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (2/8).

Dadang mengatakan, saat di lokasi tercium aroma kurang sedap. Sehingga diduga bantuan bukan hanya beras, namun terdapat barang lain.

"Jadi kalau dilihat dari kondisi yang ada, ini sebenarnya bukan bantuan beras saja, tapi ada tepung ada telur," tambahnya.

Adapun pelaksana bantuan yang disalurkan merupakan perusahaan distribusi dan logistik PT DNR dan PT BGR Logistic Indonesia.

Dadang menyebut, tak mengetahui vendor yang digunakan Bulog dalam penyaluran bantuan itu.

"Nah kalau yang Bulog ini yang kita tidak tahu siapa distributornya, penyalurnya," tutup dia. (Knu)

Baca Juga:

Kapolda Metro Cuek saat Biodata Dirinya di Wikipedia Diedit Negatif

#Polda Metro Jaya #Bantuan Sosial
Bagikan
Bagikan