PLTN Ukraina Terbakar Akibat Invasi, Rusia Klaim Radiasi Nuklir Masih Aman

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 04 Maret 2022
PLTN Ukraina Terbakar Akibat Invasi, Rusia Klaim Radiasi Nuklir Masih Aman
Arsip - Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina, 12 Juni 2008 ini. (ANTARA/Reuters/Stringer/as)

MerahPutih.com - Pemerintah Rusia mengklaim tingkat radiasi dasar tidak di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia masih dalam tahap aman. PLTN milik Ukraina itu terbakar akibat invasi serangan Rusia.

Klaim itu disampaikan kantor berita Rusia RIA, sekaligus menepis tudingan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro di sosial media. "Tentara Rusia menembak dari semua sisi ke PLTN Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa," cuit Kuleba di Twitter.

Baca Juga:

PLTN Zaporizhzhia Terbakar Akibat Gempuran Rusia

"Kebakaran telah terjadi. Jika (PLTN) itu meledak, ledakannya bisa 10 kali lebih besar daripada Chernobyl! Rusia harus SEGERA menghentikan serangannya, izinkan pemadam kebakaran, dirikan zona keamanan!" tulis Kuleba lagi.

Secara terpisah, RIA mengutip dinas kedaruratan Ukraina mengatakan kebakaran terjadi di luar perimeter PLTN. "Tingkat radiasi datar tidak berubah," tulis kantor berita Rusia, dilansir Jumat (4/3).

Asap muncul dari depot minyak, yang menurut pihak berwenang setempat, rusak akibat serangan bom di Chernihiv, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis Kamis (3/3/2022). Press service of the Ukrainian

Sebelumnya, Reuters melaporkan pertempuran sengit terjadi di kawasan PLTN yang berjarak sekitar 550 km arah tenggara Ibu Kota Kiev itu. Wali Kota Energodar, kota terdekat dari PLTN itu, Dmytro Orlov menyatakan tidak ada korban jiwa dalam serangan. Namun, dia mengingatkan ancaman bencana nuklir dunia.

Baca Juga:

Kabar Baik, 80 WNI dari Ukraina Berhasil Tiba di Tanah Air

"Akibat dari serangan roket musuh yang terus menerus terhadap gedung dan unit pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia terbakar," tulis Orlov di kanal Telegram miliknya, seraya menyebut insiden itu sebagai ancaman terhadap keamanan dunia. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) kini tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mengecek ancaman radiasi. (*)

Baca Juga

Imbas Invasi Rusia, Abramovich Terpaksa Jual Chelsea

#Konflik Ukraina
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan