MerahPutih.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS Andi Akmal Pasluddin menyoroti harga pangan yang semakin melambung tinggi. Menurutnya, persoalan kenaikan harga pangan bukan hanya persoalan Kementerian Pertanian.
Ia menilai, persoalan harga pangan ini sudah menjadi persoalan multidimensi yang mesti melibatkan seluruh elemen pemerintah dalam menyelesaikannya. Akmal meminta semua pihak untuk segera memberi perhatian serius.
Baca Juga
"Tidak saja persoalan produksi, hampir seluruh faktor eksternal dan internal negara kita telah memberi kontribusi kenaikan harga pangan. Jika ini dibiarkan berlarut-larut, akan mengguncang kondisi ekonomi masyarakat karena daya beli mereka semakin menurun,” kata Akmal dalam keterangannya, Jumat (8/7). Akmal mengingatkan, harga pangan yang tinggi bila dibiarkan akan berefek domino yang memengaruhi sektor lain. Bahkan Kementerian Keuangan pun sudah memahami bahwa ada ancaman inflasi akibat meningkatnya harga pangan. Karena sensitifnya harga pangan terhadap inflasi, kata Akmal, stok cadangan pangan harus menjadi kebijakan pemerintah dalam mengelola manajemen krisis. Ia mengingatkan jangan sampai salah langkah mengelola stok, karena mengelola produksi masih kewalahan.
"Manajemen stok harus baik, dan peningkatan produksi beras, cabai, bawang merah, telur dan daging ayam, ikan, serta minyak goreng masih dapat dilakukan karena komoditas ini potensial untuk meningkat jumlah produksinya,” imbuhnya.
Baca Juga
Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan Nasional dan Antisipasi Krisis Pangan Global
Legislator asal dapil Sulawesi Selatan II ini menambahkan, meskipun Indonesia memiliki pasokan pangan yang relatif aman, dengan ditunjukkan tiga tahun terakhir produksi beras sesuai harapan. Namun pada kenyataannya, hampir semua komoditas naik terutama sembilan bahan pokok seperti daging sapi, cabai, bawang merah, telur dan daging ayam, ikan, serta minyak goreng. “Di masa yang akan datang, pemerintah mesti dapat meningkatkan kemampuan petani kita dengan alat, modal hingga produk bibit, sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing baik secara harga maupun kualitas," ujarnya.
Menurut Akmal, produksi pangan dimana di dalamnya ada pertanian, perikanan, peternakan mesti menjadi leading sektor terhadap pengendalian pangan termasuk tata niaganya.
"Selama ini sering bertabrakan antara kementerian teknis dan regulator sehingga tidak ada titik temu dalam menangani persoalan pangan,” pungkasnya. (Pon)
Baca Juga
Jokowi Minta Putin Jamin Keamanan Jalur Ekspor Pangan Ukraina