PKS Sebut Harga Vaksin Gotong Royong Beratkan UMKM dan Pekerja

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 19 Mei 2021
PKS Sebut Harga Vaksin Gotong Royong Beratkan UMKM dan Pekerja
Pelaksanaan Program Vaksinasi Gotong Royong di Pabrik Sinar Mas. ANTARA/HO-Sinar Mas

MerahPutih.com - Program vaksinasi skema gotong royong sudah dimulai sejak Selasa (18/5). Pengadaan vaksin gotong royong ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021.

Pemerintah menetapkan harga tertingginya sebesar Rp439.570 per dosis untuk satu orang, sehingga untuk dua kali suntik sebesar Rp879.140.

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mengapresiasi program vaksin gotong royong karena diharapkan dapat mengakselerasi herd immunity, namun menyoal biaya vaksin yang terlalu mahal.

Baca Juga

Pemprov DKI Baru Terima Vaksin Gotong Royong 500 Ribu Dosis

"Hampir satu juta rupiah untuk dua kali suntikan itu memberatkan pelaku UMKM. Jika tujuannya untuk membantu realisasi program vaksinasi nasional sehingga dapat mempercepat terbentuknya kekebalan kolektif, seharusnya ada mekanisme subsidi bagi mereka yang bergerak di usaha kecil dan menengah agar dapat mengikuti skema vaksin gotong royong ini," kata Netty dalam keterangannya, Rabu (19/5).

Netty menegaskan, UMKM memiliki peranan besar dalam menggerakkan ekonomi nasional. Bahkan di saat pandemi ini sebagian besar mereka masih bisa bertahan. Sangat disayangkan jika pelaku UMKM tidak mendapat prioritas dukungan untuk memperoleh vaksin gotong royong.

"Jangan sampai vaksin gorong royong hanya dapat diakses oleh korporasi besar saja," tambahnya.

Kritikan Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini tepat, karena berdasarkan data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) pada tahun 2018, jumlah pelaku UMKM sebesar 64,2 juta orang atau 99,9% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia dengan daya serap tenaga kerja mencapai 117 juta pekerja atau 97% dari total pekerja.

Vaksinasi COVID-19 dilaksanakan Polda Kalsel dengan sasaran keluarga besar anggota Polri. (ANTARA/Firman)
Vaksinasi COVID-19 dilaksanakan Polda Kalsel dengan sasaran keluarga besar anggota Polri. (ANTARA/Firman)

Sementara itu UMKM berkontribusi 61,1% bagi perekonomian nasional (PDB) dan sisanya disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya 0,01% dari jumlah pelaku usaha.

Netty juga mengingatkan pemerintah agar mengawasi implementasi program ini di lapangan guna memastikan biaya vaksin tidak dibebankan kepada para pekerja.

"Vaksin gotong royong ini sesuatu yang sangat penting dihadirkan di tengah lambatnya realisasi vaksinasi harian. Pemerintah perlu mengawasi implementasi di lapangan agar tidak terjadi pembebanan biaya vaksin kepada para pekerja oleh perusahaan dengan segala triknya. Jangan sampai hak-hak pekerja yang dihilangkan atau dikurangi demi mengganti biaya vaksin skema gotong royong," katanya.

Terakhir Netty meminta pemerintah lebih sigap dan transparan dalam penanganan program vaksinasi nasional baik menyangkut proses pengadaan vaksin, distribusi, dan pencapaian targetnya. (Pon)

Baca Juga

Pengusaha Sanggupi Harga Vaksinasi Gotong Royong Rp879.140 Per Sekali Suntik

#COVID-19 #Kasus Covid #Vaksin Covid-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan