MerahPutih.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menghadiri Kick-off Meeting The 10th World Water Forum di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada Rabu (15/2).
Pada kesempatan itu, Heru menyampaikan Pemprov DKI Jakarta berupaya menguatkan ketahanan air di Jakarta melalui penambahan tampungan-tampungan baru serta penggunaan sumber lainnya seperti pembangunan tanggul raksasa atau NCICD.
Baca Juga
Pj DKI 1 Serahkan keputusan Penarikan Raperda ERP ke DPRD Jakarta
"Jumlah kebutuhan air bersih di DKI Jakarta pada tahun 2050 diprediksi mencapai angka 43.000 liter per detik, di mana cakupan layanan suplai air bersih yang bersumber dari PDAM sendiri hanya dapat mencapai dan terpenuhi 28.000 liter per detik. Karena adanya pengurangan suplai air baku dari Waduk Jatiluhur yang juga merupakan sumber air bersih bagi Provinsi Jawa Barat," kata Heru.
Diakuinya, air merupakan kebutuhan dasar yang menunjang keberlangsungan hidup manusia. Untuk itu Pemprov DKI terus berusaha memenuhi kecukupan sumber air bersih untuk semua warga.
"Penggunaan sumber-sumber air bersih yang ramah lingkungan diharapkan dapat menjaga ketersediaan air bersih di masa depan. Tentunya sembari memelihara bumi dari kerusakan, seperti penurunan muka tanah, timbulnya ruang kosong di dalam tanah, dan intrusi air laut," papar Heru.
Baca Juga
PAM Jaya Kelola Penuh Air Bersih, Pj DKI 1 Harap Pelayanan tidak Terganggu
Di satu sisi, Jakarta menargetkan 100 persen layanan jaringan perpipaan air bersih pada tahun 2030 dengan total pelanggan sebanyak 2,1 juta pelanggan.
Peningkatan cakupan layanan jaringan perpipaan di Jakarta ini dapat memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam berbagai aspek seperti kesehatan, sosial, dan ekonomi.
"Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai peningkatan suplai air melalui strategi optimalisasi aset eksisting dan penyediaan aset baru, dan berkolaborasi dengan pemerintah pusat, khususnya dengan PUPR, untuk kemudian (memanfaatkan) air baku dari Waduk Jatiluhur dan Karian Serpong," tambahnya.
World Water Forum sendiri merupakan forum internasional terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan isu-isu air dan mencari solusi global sebagai jawaban atas isu-isu tersebut.
World Water Forum ke-10 akan dilaksanakan pada 18-24 Mei 2024 dengan mengusung tema “Water for Shared Prosperity”. Forum ini diharapkan menjadi ajang berbagai stakeholder dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan inovasi merespons berbagai tantangan pengelolaan air secara global. (Asp)
Baca Juga