MerahPutih.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terancam tak memberikan penilaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta di era Pj Gubernur Heru Budi Hartono.
Pasalnya, ada tiga proyek di Kabupaten Kepulauan Seribu yang menggunakan APBD DKI Jakarta tahun 2022, namun hingga Februari 2023 belum kunjung rampung.
Padahal, Pemprov DKI Jakarta era Gubernur Anies Baswedan berhasil mencetak sejarah dengan pencapaian lima kali opini WTP untuk laporan keuangan Pemprov DKI 2017-2021.
Baca Juga:
Alasan Ketua DPRD DKI Tarik Keikutsertaan Jadi Panitia Formula E
"Tiga proyek itu berpotensi menjadi temuan BPK," ujar Ketua Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) Victor Irianto Napitupulu dalam keterangannya, Rabu (1/3).
Tiga proyek yang dimaksud adalah renovasi Jembatan Cinta di Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu yang menelan anggaran lebih dari Rp 8 miliar.
Menurut Victor, proyek Jembatan Cinta yang menjadi ikon pariwisata di Pulau Tidung hingga akhir Februari 2023 terpantau masih berantakan.
"Saat ini masih terlihat ada pelaksanaan pekerjaan pembersihan karat pada railing (pagar pengaman di sisi jembatan)," kata Victor.
Selain itu, lanjut Victor, pembuatan railing tidak lurus alias banyak yang bengkok serta terbuat dari bahan yang terlalu tipis serta banyak persambungan yang sudah terlepas.
Belum lagi kawat ram pada railing banyak yang terlepas dari list aluminiumnya yang berukuran hanya selebar 2 cm serta belum dilakukannya pembongkaran bekisting
"Saat jembatan dilewati ataupun angin bertiup, railing bergoyang goyang yang disebabkan oleh rendahnya kualitas bahan tiang railing yang digunakan sehingga tidak kokoh," kata Victor.
Baca Juga:
DKI Akui Pasokan Cabe Merah dan Bawang Merah Turun Akibat Anomali Cuaca
Proyek yang dinilai bermasalah lainnya adalah pembangunan Plaza Tidung yang menghabiskan anggaran Rp 3 miliar.
"Wahana permainan di antaranya ayunan duduk, ayunan jungkit, alat olahraga bench press dan treadmill manual banyak yang dipasang dengan tidak kokoh dan berisiko dari segi keamanan dalam penggunaanya," papar Victor.
Tak cuma itu, kata Victor pagar pengaman pada tribun dalam kondisi sudah banyak yang berkarat walaupun berbahan stainless steel.
Terakhir, pekerjaan pembangunan baru Puskesmas Pulau Tidung dengan anggaran Rp 16 miliar.
"Saat ini pekerjaan masih dilaksanakan dengan cukup banyak pekerja di lokasi dan masih banyak terdapat tumpukan material besi beton ukuran kecil, semen, pasir, bata hebel berbagai ukuran," kata Victor.
Victor menambahkan, Jembatan Cinta dan Plaza Tidung ternyata tidak ada usulan dari warga, RT, RW, kelurahan dan kecamatan, namun muncul di Kabupaten Kepulauan Seribu dengan nilai anggaran tidak wajar.
"Makanya, saya usulkan Inspektorat meninjau kembali. Bila ada catatan di tiga proyek tersebut maka pihak Pemkab Kepulauan Seribu harus bergerak cepat," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Dinas KPKP DKI Tambah Pasokan Sejumlah Bahan Pokok Jelang Bulan Puasa