MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi DKI (Jakarta) mengungkapkan penyebab pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 2 tersendat.
"Untuk LRT memang kami masih fokus kepada bagaimana penyiapan regulasinya, karena sejak tahun 2015, sampai beberapa kali dilakukan memang terpantau selalu gagal," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo, Selasa (1/11).
Syafrin enggan menjelaskan secara rinci regulasi seperti yang membuat proyek LRT itu terhambat. Namun, Dishub DKI Jakarta saat ini fokus mencari cara menyelesaikan regulasi tersebut.
Baca Juga:
Makna Logo Baru LRT Jabodebek yang Diluncurkan Hari Ini
"Salah satu yang menjadi akar permasalahan adalah dari sisi regulasi. Oleh sebab itu, sekarang kami masih fokus pada bagaimana penyelesaian regulasinya," kata dia.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan bahwa pada tahun 2023 tidak akan ada pembangunan lanjutan dari Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta.
"Belum ada pembangunan LRT tahun 2023. Nanti kita lihat anggaran di DKI. Masih ada opsi-opsi," kata Pj DKI 1 ini di Jakarta, Jumat (28/10), seperti dikutip Antara.
Saat ini yang terpenting adalah menjaga stabilitas ekonomi termasuk menjaga situasi ekonomi supaya stabil. "Konsentrasinya di situ," katanya.
Baca Juga:
Kemenhub Rayu Korea Selatan Bangun MRT Jakarta dan LRT Bali
Meski begitu, Kepala Sekretariat Presiden itu menyebutkan, bukan tidak mungkin kelanjutan pembangunan LRT Jakarta Fase 2 ini bisa diwujudkan pada kepemimpinan gubernur terpilih pada Pilkada 2024.
"Itu menjadi pembahasan sendiri, apakah itu bisa kita lanjutkan. Kan bisa juga dilanjutkan oleh gubernur periode berikutnya 2024," katanya. (*)
Baca Juga:
Erick Janji Sinergikan KRL, MRT, LRT dan Kereta Cepat