MerahPutih.com - Berdasarkan prakiraan BMKG cuaca ekstrem di DKI Jakarta akan berlangsung hingga akhir tahun 2022. Adapun puncak cuaca buruk diperkirakan terjadi pada bulan Januari-Februari 2023.
Menyikapi cuaca ekstrem tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk rutin melaksanakan pengerukan di lokasi-lokasi yang rawan banjir.
"Pertama saya minta Dinas SDA segera setiap hari mengeruk saluran-saluran yang memang berpotensi untuk mengurangi banjir," ujar Pj DKI 1 ini di Jakarta, Jumat (18/11).
Baca Juga:
Tim Modifikasi Cuaca KTT G20 Mendapat Pujian
Heru pun mengungkapkan, SKPD Pemprov DKI Jakarta yang menangani banjir harus ekstra melakukan penanganan di cuaca ekstrem tersebut.
"Berikutnya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah juga mempersiapkan semuanya. Mudah-mudahan bisa kita lewati dengan baik semua," ungkapnya.
Baca Juga:
Prakiraan Cuaca: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Hujan Lebat
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) ini juga mengimbau pada masyarakat untuk rutin memantau informasi cuaca agar memetakan kondisi Jakarta saat cuaca ekstrem.
"Ya yang pertama selalu melihat kondisi cuaca dan perkembangan informasi dari BMKG. Supaya semuanya bisa mengantisipasi dan bisa melihat dengan kondisi jalur-jalur mana yang rawan macet, dan lain-lain," ungkapnya. (Asp)
Baca Juga:
Cuaca Ekstrem Berlanjut Sampai 21 Oktober
