Pilpres 2019, Jokowi Sudah Mulai Bergerilya Manfaatkan Golkar

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 16 Agustus 2017
Pilpres 2019, Jokowi Sudah Mulai Bergerilya Manfaatkan Golkar
Presiden Jokowi. (FB/Presiden Joko Widodo)

MerahPutih.com - Peneliti Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran (Unpad) Nanang Suryana menilai Presiden Joko Widodo sudah mulai "bergerilya" memanfaatkan Golkar untuk kendaraan politiknya pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Hal tersebut, lanjut dia, tercermin dari kesepakatan Golkar berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018.

"Jokowi tidak mungkin akan melepaskan 2018 sebagai momentum politik menjelang 2019. Salah satu pilarnya Provinsi Jawa Barat karena trennya setiap pemilihan siapa yang menguasai Jawa Barat dia akan lebih mudah memenangkan di level nasional," ujarnya saat dihubungi Rabu (16/8).

Namun, menurut Nanang, Jokowi harus melakukan upaya lebih jauh agar peran Golkar maksimal membantunya pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019. Pasalnya, dengan ditetapkannya Ketua Umum Golkar Setya Novanto sebagai tersangka bakal berdampak pada perolehan elektoral.

Karenanya, politisi PDIP itu disarankan segera mencari pengganti Setnov sebagai pimpinan partai tertua di Indonesia tersebut.

"Ini akan memberikan kepastian politik bagi DPD I dan DPD II dalam Pilgub 2018 mendatang, pilkada serentak. Jadi memberikan keputusan politik yang clear untuk Setnov sekarang," tandas Nanang.

Untuk diketahui, pada Pilpres 2014 silam Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla dikalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Jabar. Margin perolehan suaranya 4.637.066 suara (19,56 persen) dari total 23.697.696 pemilih.

Jumlah pemilih di Jabar sendiri terbilang tertinggi dibandingkan provinsi lain. Di bawahnya, berdasarkan hasil rekapitulasi Pilpres 2014, Jawa Timur 21.946.401, Jawa Tengah 19.445.260, Sumatera Utara 6.326.349, dan Banten 5.591.302.

Di sisi lain, Golkar merupakan anggota Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Istana yang pertama kali mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Keputusan tersebut ditelurkan pada rapat pimpinan nasional (rapimnas), Juli 2016. (Pon)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Pengamat: Najwa Shihab Jadi Mensos, Jokowi Untung Di Pilpres 2019

#Pilgub Jabar #Pilpres 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan