MerahPutih.com - Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti tiga isu kritis yang menjadi tantangan bagi masyarakat internasional, yaitu resesi geopolitik, resesi ekonomi, dan perubahan iklim.
Hal itu disampaikan SBY dalam pidatonya bertajuk 'A Better World is Possible' yang disampaikan saat menjadi keynote speaker dalam acara Syarahan Canselor Tuanku Muhriz Ke-5 di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Selasa (16/8).
Baca Juga:
2 Tahun Terakhir Ikut Virtual, SBY Kembali tak Hadiri Pidato Kenegaraan Jokowi
Sebagai mantan kepala negara, SBY meyakini dunia internasional bisa berhasil mengatasi tiga isu kritis itu bila diatasi dengan tatanan dunia yang efektif, sehat, dan adil.
“Saya selalu percaya, dunia yang lebih baik Itu nungkin. Dunia yang lebih baik adalah mungkin jika semua tantangan itu dapat diatasi dengan tatanan dunia yang efektif, sehat, dan adil,” ujar SBY.
SBY mengajak negara-negara di dunia untuk membangun kerjasama, di mana kekuatan besar, menengah dan kecil berinteraksi atas dasar kesamaan daripada perbedaan.
“Dengan pola pikir berwawasan ke depan, dan meninggalkan permainan zero-sum demi pendekatan menang-menang,” kata SBY.
Baca Juga:
Lebih lanjut SBY menambahkan, untuk mempromosikan kerjasama geopolitik, defisit kepercayaan yang semakin melebar harus ditutup, dan mulai mengembangkan kepercayaan strategis antar negara.
Sekedar informasi, Kuliah umum ini dihadiri oleh ratusan tamu undangan termasuk dari Indonesia. Tampak hadir Dubes Indonesia untuk Malaysia, Hermono, beserta jajarannya.
Selain itu turut hadir sejumlah mantan Menteri dan wakil Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, yaitu Djoko Suyanto, Hatta Rajasa, Purnomo Yusgiantoro, Dino Patti Djalal, Andi Mallarangeng, serta mahasiswa Indonesia di yang berkuliah di UKM. (Pon)
Baca Juga: