MerahPutih.com - FIFA resmi menunda Piala Dunia U-20 di Indonesia dan U-17 di Peru. Pandemi COVID-19 yang belum usai membuat badan tertinggi sepak bola dunia itu memundurkan kick-off ke 2023 dari seharusnya Mei-Juni 2021.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, angkat bicara terkait mundurnya pelaksanaan Piala Dunia U-20 tersebut. Ia pun mengambil sisi positif mundurnya Piala Dunia U-20 yang ditunda tiga tahun ke depan.
Baca Juga
"FIFA resmi menunda Piala Dunia U-20 di Indonesia. Solo sebagai salah satu tuan rumah pastinya juga kena imbasnya," ujar Rudy, Jumat (25/12).
Rudy mengatakan persiapan yang telah dilakukan pemerintah pusat dengan melakukan renovasi lampu Stadion Manahan dan empat lapangan latihan pemain negara peserta Piala Dunia U-20 tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Hal itu dilakukan karena rekanan pelaksana sudah terikat kontrak dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), dengan mengucurkan dana senilai Rp78,8 miliar APBN 2020.
"Piala Dunia U-20 memang diundur, tetapi renovasi venue (Stadion Manahan) dan empat lapangan latihan tetap dengan anggaran Rp78,8 miliar jalan sesuai kontrak," kata Rudy.

Rudy menilai ada sisi positif jika Piala Dunia U-20 ditunda 2023. Sisi positif yang dimakaud adalah suporter dan wisatawan manca negara bisa bebas berkunjung di Solo dan masuk stadion karena pandemi COVID-19 diperkirakan sudah mereda.
"Jika vaksinasi corona sudah beredar luas di masyarakat suporter akan memadati Stadion Manahan dan devisa negara akan meningkat. Solo kena imbas mendapatkan banyak limpahan wisatawan mancanegara," papar dia.
Ia menambahkan masyarakat Solo tidak perlu kecewa dengan penundaan Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang. Pemkot sekarang punya banyak waktu mematangkan persiapan.
Diketahui, Kemen PUPR mengucurkan dana Rp78,8 miliar untuk memperbaiki lampu Stadion Manahan dari 1.500 LUX menjadi 2.400 LUX. Dana sebesar itu juga diperuntukan memperbaiki keempat lapangan latihan pemain negara peserta Piala Dunia U-20.
Keempat lapangan tersebut, yakni Stadion Sriwedari, Lapangan Kota Barat, Lapangan Sriwaru, dan Lapangan Banyuanyar. Perbaikan lapangan menyesuaikan standar FIFA. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga