PHRI Yakin 2022 Jadi Momentum Baik untuk Pariwisata
Tentu membutuhkan dukungan dari banyak pihak. (Foto: Unsplash/Iswanto Arif)
PARIWISATA Indonesia mulai membaik dan diprediksi mengalami pertumbuhan signifikan secara global pada 2022. Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani optimis tahun ini menjadi momentum baik untuk pemulihan pariwisata di Tanah Air.
"Kami yakin 2022 adalah momentum baik karena tren COVID-19 telah menunjukkan tanda-tanda menuju endemik atau virus yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari," kata Hariyadi mengutip laman ANTARA.
Tanda-tanda yang meniupkan angin optimisme ini bisa dilihat dari kebijakan beberapa negara yang telah membuka perbatasan dan melonggarkan protokol kesehatan terkait COVID-19.
Hariyadi menuturkan, dalam Rapat Kerja Nasional PHRI, hal-hal yang didiskusikan meliputi cara unntuk membangkitkan lagi pariwisata terdampak akibat COVID-19 serta menciptakan pasar baru. Upaya ini hanya bisa dicapai bila melibatkan berbagai pihak, yakni melalui kolaborasi.
Baca juga:
Kerja sama yang dilakukan bukan hanya antara PHRI dengan rekan-rekan asosiasi pariwisata saja, tetapi pemerintah pusat dan pemerintah dareah hingga perusahaan swasta lain. "Tema kolaborasi sangat ditekankan terkait pemulihan dan kebangkitan pariwisata," ungkapnya.
Rapat Kerja Nasional, tambah Hariyadi, akan menghasilkan rumusan-rumusan program terkait kolaborasi dengan berbagai pihak. Ia juga meminta dukungan dari banyak pihak, terutama pihak-pihak dari luar PHRI untuk sama-sama mewujudkan pemulihan pariwissata.
Pemerintah pun mulai melayani kembali penerbangan internasional ke Bali yang berlaku sejak 4 Februari 2022. Sementara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus meningkatkan kualitas program warm up vacation dalam menyambut Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang datang ke Indonesia melalui penerbangan langsung ke Bali.
Baca juga:
Berminat Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata? Cek Website Ini
Program Bali warm up vacation adalah inovasi yang dirancang agar wisatawan yang datang ke bali dapat menjalani karantina dalam hotel dengan sistem bubble. Hal ini memungkinkan seseorang bisa beraktivitas tidak terbatas hanya di kamar, tapi dapat melakukan berbagai aktivitas di area bubble yang khusus disiapkan oleh pengelola hotel.
Hariyadi juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dan perbankan untuk mendukung pemulihan pariwisata, seperti menunda kenaikan suhu bunga agar pelaku pariwisata dapat bertahan.
Menurutnya, para pengusaha juga perlu mengadopsi teknologi dan standar kebersihan yang baik. Industri membutuhkan pendekatan holistik untuk menghidupkan kembali serta menumbuhkan hotel dan restoran. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Stop Manjakan Pariwisata dengan Uang Negara, DPR Desak Pemerintah Fokus Infrastruktur dan Sport Tourism ala Eropa
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000