Petani di Jabar Harus Bisa Bersaing Dengan Petani di Thailand dan Vietnam

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 23 Juli 2023
Petani di Jabar Harus Bisa Bersaing Dengan Petani di Thailand dan Vietnam

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja. (Foto: Pemprov Jabar)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja membuka Rapat Kerja Daerah DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jabar di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (22/7/2023).

Setiawan menuturkan, ekonomi Jabar saat ini tumbuh positif sebesar lima persen, khususnya dalam laju pertumbuhan sektor pertanian berkontribusi besar sebanyak dua persen serta berdasarkan struktur persentase terhadap PDRB sebesar 8,50 persen.

Baca Juga:

El Nino dan IOD Berpotensi Ganggu Ketahanan Pangan Nasional

"Ini adalah sebuah harapan yang kalau kita kelola dengan baik pasti sektor pertanian akan terus menjadi tulang punggung (ekonomi) kita," ungkapnya.

Jika dilihat kembali ke belakang, ujar Setiawan, sektor pertanian mampu bertahan di tengah gempuran pandemi COVID-19.

Selain sektor pertanian terdapat dua sektor lainnya yang juga bertahan, yaitu teknologi informasi dan komunikasi serta suplai air minum.

Namun menurutnya, yang menjadi kendala keberlangsungan sektor pertanian adalah usia para petani konvensional di Jabar.

Pasalnya, hampir 70 persen usianya di atas 45 tahun. Sedangkan jika melihat negara-negara maju, dunia pertanian mulai digeluti oleh generasi muda dilengkapi dengan kemajuan teknologi.

"Oleh karena itu Jawa Barat berupaya bagaimana caranya anak-anak yang mempunyai wawasan digitalisasi di kota ditarik mau menjadi petani. Tapi petaninya ini harus modern, kalau enggak, ya tidak ada yang berminat nantinya," katanya.

Solusi dari pemasalahan tersebut, Pemda Jabar mempunyai program unggulan, yaitu Petani Milenial. Melalui program ini generasi muda dibekali bimbingan dan wawasan tentang dunia pertanian dan teknologi yang digunakan.

Program Petani Milenial mencakupi lima sektor, yaitu kehutanan, perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura, peternakan serta kelautan dan perikanan.

Petani Milenial diberikan bimbingan teknis. Pemda Jabar juga mengupayakan lahan, offtaker , serta komoditasnya apa saja yang akan dikembangkan.

"Petani-petani ini mulai ada harapan karena mereka anak-anak muda yang dikenalkan dengan Internet of Thins. Bagaimana misalnya mereka menyiram dari HP-nya tepat waktu, kualitas, dan kuantitas," papar Setiawan.

"Kemudian di sektor perikanan memberikan makan, melihat lahan dengan memainkan drone . Ada harapan kita bisa bersaing dengan para petani di Thailand dan Vietnam,” tambahnya.

Sekda Setiawan berharap isu-isu seperti ini dapat dibahas dengan mendalam sebagai kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat Jabar.

Setiawan menekankan pula pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, akademisi, pengusaha maupun media.

"Saya menginginkan sinergi ini harus terus kita perkuat dalam blue print dan roadmap yang sama,” pungkas Setiawan. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Puluhan Daerah Masuk Kategori Rawan Pangan

#Harga Pangan #Petani #Pemulihan Ekonomi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Stok 10 Bahan Pangan di Jakarta Diklaim Aman, Cukup Untuk 2 Bulan ke Depan
Komoditas hortikultura yang sering memicu inflasi daerah seperti cabai dan bawang juga dipastikan aman.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 05 Oktober 2025
Stok 10 Bahan Pangan di Jakarta Diklaim Aman, Cukup Untuk 2 Bulan ke Depan
Indonesia
Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat
Adapun, Indeks yang diterima petani (It) sebesar 141,57 lebih tinggi dibandingkan indeks yang dibayar petani (Ib) yang sebesar 121,91.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat
Indonesia
ID FOOD Gelontorkan Rp 1,75 Triliun Buat Serap dan Stabilkan Harga Gula Petani
Angka penyerapan gula petani tersebut terdiri dari penyerapan yang dilakukan ID FOOD sebanyak 92.830 ton, SGN sebanyak 6.896 ton, dan pedagang sebanyak 21.586 ton.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
ID FOOD Gelontorkan Rp 1,75 Triliun Buat Serap dan Stabilkan Harga Gula Petani
Indonesia
Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp17.935 per kg turun dari sebelumnya Rp18.147 per kg
Angga Yudha Pratama - Minggu, 28 September 2025
Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan
Indonesia
Harga Pangan Hari Ini, 25 September 2025: Beras, Cabai, Hingga Minyak Goreng Turun Drastis
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp18.047 per kg turun dari sebelumnya Rp18.179 per kg
Angga Yudha Pratama - Kamis, 25 September 2025
Harga Pangan Hari Ini, 25 September 2025: Beras, Cabai, Hingga Minyak Goreng Turun Drastis
Berita Foto
Audiensi Petani dengan DPR dan Pemerintah Bahas Reforma Agraria
Sejumlah aktivis dan petani menyampaikan paparan pada audiensi bersama Pimpinan DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 24 September 2025
Audiensi Petani dengan DPR dan Pemerintah Bahas Reforma Agraria
Berita Foto
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Ratusan petani Indramayu yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu menggelar aksi di depan Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025). Memperingati Hari Tani Nasional, para petani Indramayu menggelar aksi di depan gedung Kementerian Pertanian untuk menuntut perbaikan irigasi serta modernisasi pertanian di Indramayu Barat. Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September untuk mengenang lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, tonggak penting reformasi agraria yang menegaskan prinsip “tanah untuk rakyat.” Meski petani disebut tulang punggung bangsa, kenyataannya hingga kini banyak yang hidup dalam kemiskinan struktural dan minim akses terhadap lahan, pupuk, teknologi, maupun pasar. Karena itu, Hari Tani terus menjadi momentum perjuangan menuntut keadilan agraria dan kedaulatan pangan.
Didik Setiawan - Rabu, 24 September 2025
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Indonesia
Hari Tani Nasional, Komisi IV DPR Desak Pemerintah Harus Siapkan Peta Jalan Pertanian Indonesia
Peringatan Hari Tani Nasional 24 September harus menjadi momentum pemerintah menyiapkan peta jalan kebangkitan pertanian Indonesia
Wisnu Cipto - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional, Komisi IV DPR Desak Pemerintah Harus Siapkan Peta Jalan Pertanian Indonesia
Indonesia
Hari Tani Nasional 24 September: Ketahui Sejarah, Makna, hingga Ironinya di 2025
Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional 24 September: Ketahui Sejarah, Makna, hingga Ironinya di 2025
Indonesia
Pemprov DKI Jelaskan Alasan Kenaikan Harga Cabai pada Pekan Ketiga September
Stok hasil panen belakangan ini menipis.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
Pemprov DKI Jelaskan Alasan Kenaikan Harga Cabai pada Pekan Ketiga September
Bagikan