Pesta Resepsi Pernikahan Belum Bisa Digelar di Bandung

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 24 Agustus 2021
Pesta Resepsi Pernikahan Belum Bisa Digelar di Bandung
Tamu undangan mengucapkan selamat kepada pasangan pengantin dalam simulasi pernikahan di era normal baru di Jakarta, Kamis (9/7/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz

MerahPutih.com - Kasus aktif COVID-19 Kota Bandung terus berkurang. Meski begitu, sejumlah kerumunan yang berpotensi menularkan kasus tidak bisa digelar begitu saja. Misalnya, pesta pernikahan

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan bahwa relaksasi tetap mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Baca Juga

Sekolah Tatap Muka di Bandung Digelar setelah Seluruh Guru dan Murid Divaksin

"Kita tetap konsisten dengan substansi regulasi. Misalnya tadi sudah ada yang meminta resepsi pernikahan, kita tetap tolak," kata Ema Sumarna, di Pendopo Kota Bandung, Senin (23/8)

Ia menyatakan, regulasi dari pemerintah pusat juga akan disesuaikan ke dalam Peraturan Wali Kota Bandung terbaru. Hal itu pun berlaku untuk Meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE). Saat ini hanya meeting saja yang diperbolehkan sedangkan yang lainnya belum diperbolehkan.

"Konferensi, musda, munas itu juga belum bisa. Eksebisi dan pameran juga belum bisa," ucapnya.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna. (Humas Bandung)

Sedangkan terkait pariwisata, Ema mengatakan, tetap menunggu kebijakan level pemerintah pusat. Namun jika ada yang sifatnya semacam grey area, bisa saja ada peluang untuk dibuka.

"Kalau Inmendagri itu ada konsekuensi-konsekuensinya. Di saat kita bertentangan, jangan sampai nanti Kepala Daerah menjadi sesuatu yang menjadi target disalahkan. Kita menghindari itu tentunya," aku Ema.

Meski demikian, secara umum kasus kumulatif-aktif COVID-19 di Kota Bandung terjadi penurunan. Dari 9.000 kasus, saat ini ada sekitar 1.800 kasus kumulatif-aktif.

"Mudah-mudahan ini semakin turun, BOR (Ber Occupancy Rate) kita juga semakin membaik sudah di angka 26,84 jauh di ambang batas WHO," katanya.

"Artinya ini sudah semakin membaik, semakin terkendali. Kalau kumulatif naik karena banyak variabel indikator yang sekarang harus jadi bagian perhitungan. Itu kepentingan untuk kita mapping mengenai situasi kondisi pandemi," lanjutnya.

Ema memprediksi, kondisi kumulatif-aktif yang semakin menurun dan transmisi yang landai dipengaruhi oleh vaksinasi COVID-19. Karena saat ini vaksinasi di Kota Bandung sudah mencapai sekitar 54 persen.

"Kalau ukuran di Jawa Barat, saya pikir masih terbaik ya Kota Bandung. Kita tetap akan kejar di bulan depan sekitar 70 persen. Nanti akan kita genjot untuk anak SMA, SMP atau siswa," ucapnya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga

Aturan Baru PPKM Kota Bandung, Tempat Hiburan Belum Bisa Buka

#PPKM #PPKM Level 1-4 #Pernikahan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan