JIKA kalian sedang berjalan-jalan ke Indramayu, tepatnya di kawasan kota tua, maka akan dijumpai sebuah Gereja Kristen Indonesia atau GKI Indramayu, yang terletak di Jalan Cimanuk Indramayu. Bangunan ini unik karena merupakan gereja tertua di Indramayu.
Keberadaan gereja ini memiliki cerita sejarah yang unik dan patut buat kalian ketahui. Bangunan tersebut tidak bisa terlepas dari seorang pria bernama Ang Boen Swie, keturunan Tionghoa yang menetap di Indramayu.
Baca juga:
Sambut Natal dan Tahun Baru, Takebayashi Hadirkan Menu Khusus
Ang Boen Swie merupakan inisiator berdirinya jemaat Indramayu, yang dalam perkembangannya mendirikan gereja ini. Ang Boen Swie sendiri lahir pada tahun 1813, dan berasal dari keluarga kurang mampu. Dia berkerja sebagai pedagang kelontong keliling yang berjalan kaki, untuk menjajakan daganganya.

Peristiwa bersejarah tersebut berawal pada tanggal 13 Desember 1858, ketika 14 orang dibaptis oleh pendeta J.A.W. Krol dari gereja Belanda di Cirebon. Mereka adalah Ang Boen Swie bersama 5 anggota keluarga, 4 orang dari keluarga Lauw Pang, Sam Yan beserta istri, Hong Lieng dan Tji Tek. Kejadian itu merupakan cikal bakal berdirinya gereja di Indramayu.
Berdasarkan keterangan Ketua Institut Kebudayaan Asia Tenggara Peiching, Prof. Kong Yuan Chi dalam bukunya CungKuo Yintunisia Wen Hwa Ciao Liu (Silang Budaya Tiongkok Indonesia), mengatakan jemaat GKI Indramayu adalah jemaat Tionghoa pertama di Jawa, bahkan di Indonesia.
Baca juga:
Siap Nikmati Seluruh Wisata Cirebon? Ini Jalur Khusus Destinasinya
Setelah dibaptis, rumah keluarga Ang Boen Swie kerap dijadikan tempat pertemuan jemaat. Mereka berkumpul untuk beribadat maupun sekedar menjalin komunikasi. Sehingga, terjadilah hubungan yang kuat di antara mereka.

Pada 1876, dibangunlah gereja pertama di Indramayu di atas tanah pemberian seorang nyonya non Kristen yang dermawan. Seiring berjalannya waktu bangunan tersebut justru berubah fungsi. Untuk itu, seorang kaya raya bernama Tjan Hiang Eng memberikan sebuah gedung yang baru untuk dibuat menjadi gedung gereja.
Gedung baru ini resmi dipakai pada 22 Juli 1888. Setelah 20 tahun lamanya, maka atas kesepakatan bersama, gedung gereja ini dibongkar untuk dibangun kembali dengan gaya Eropa, yang diresmikan penggunaannya tahun 1912 sampai sekarang.
Hingga kini, bangunan asli GKI Indramayu masih tetap dipertahankan. Adapun di sekitarnya dibangun bangunan batu sebagai penunjang bangunan gereja.
Tulisan dari Mauritz, kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Barat.
Baca juga: