MASA depan penerbangan rendah karbon mendapat dorongan besar pada hari Jumat ketika ZeroAvia menyelesaikan uji terbang 10 menit dengan sel bahan bakar hidrogen. Pesawat 19 tempat duduk adalah pesawat terbesar yang berhasil terbang dengan hidrogen, seperti diungkapkan laman Robb Report.
Sistem propulsi Dornier 228 yang dimodifikasi sebenarnya adalah hibrida, kombinasi sel bahan bakar hidrogen dan baterai, yang menggerakkan mesin kiri pesawat. Mesin kanan menggunakan bahan bakar pesawat konvensional. Pesawat tersebut merupakan bagian dari proyek perusahaan HyFlyer II.
“Ini menempatkan kami langsung di jalur peluncuran komersial,” kata Val Miftakhov, pendiri dan CEO ZeroAvia, setelah kesuksesan penerbangan tersebut. “Penerbangan pertama ini menunjukkan betapa skalabel teknologi kami dan menyoroti kemajuan pesat propulsi nol-emisi.”
Baca juga:
Penuh Liku Proses Penyajian Masakan di Pesawat

Sel bahan bakar hidrogen dapat mewakili jalur emisi rendah karbon, atau bahkan bebas emisi, menuju penerbangan berkelanjutan. Baik Embraer dan Airbus mengatakan mereka akan memiliki pesawat berbahan bakar hidrogen yang beroperasi pada tahun 2035.
Miftakhov mengatakan ZeroAvia telah menerima lebih dari 1.500 pre-order untuk sistem sel bahan bakar hidrogen. Perusahaan itu telah menerbangkan uji terbang selama beberapa tahun, dengan berbagai tingkat keberhasilan. Penerbangan uji minggu lalu sejatinya telah ditunda dari musim panas 2022.
Pada bulan Desember, perusahaan menerima izin dari otoritas penerbangan Inggris yang memberi lampu hijau pada pesawat untuk uji terbang. Dornier 228 yang dimodifikasi lepas landas dari Bandara Cotswold di Gloucestershire, Inggris. Kursi dikeluarkan untuk sistem propulsi sel bahan bakar dan tangki penyimpanan.
Selama uji terbang, baterai memasok sekitar 50 persen daya ke mesin kiri dan sistem sel bahan bakar memasok 50 persen lainnya. Miftakhov mengatakan perusahaan berada di jalur untuk peluncuran komersial powertrain 600kW pada tahun 2025.
Baca juga:
Airbus Kembangkan Pesawat Bertenaga Hidrogen

Dia tidak mengatakan jenis pesawat apa yang akan digunakan untuk sistem pertama, tetapi mengatakan akan memiliki 10 hingga 20 kursi, dengan jangkauan 300 kursi. Terlepas dari sifat positifnya, hidrogen memiliki keterbatasan untuk penerbangan karena bobot sel bahan bakarnya.
Ini awalnya akan digunakan di pesawat yang lebih kecil dengan penggunaan regional. ZeroAvia juga mengembangkan versi dua sampai lima megawatt dari sistem propulsi untuk pesawat yang lebih besar, mampu membawa 90 penumpang, dengan jangkauan 700 mil.
Zero Avia memiliki persaingan dalam perlombaan hidrogen. Universal Hydrogen yang berbasis di AS dilaporkan merencanakan penerbangan uji coba pada pesawat 50 kursi untuk awal tahun ini dengan sistem sel bahan bakar hidrogennya. (waf)
Baca juga:
NASA Sengaja Tabrakkan Pesawat Luar Angkasa ke Asteroid