Pesan Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir saat Idul Adha

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Sabtu, 09 Juli 2022
Pesan Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir saat Idul Adha
Warga melaksanakan Salat Idul Adha 1443 H di Masjid At-Tanwir, Kantor PP Muhammadiyah Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/7/2022). ANTARA/Dokumentasi Pribadi

MerahPutih.com - Warga Muhammadiyah merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, berbeda dengan keputusan pemerintah. Muhammadiyah menetapkan Idul Adha jatuh pada hari ini, Sabtu, 9 Juli 2022.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam amanat pada malam takbiran Idul Adha, mengajak kaum muslimin menghidupkan kembali jiwa dan semangat berbagi.

Baca Juga:

Hari Ini Muhammadiyah Gelar Salat Idul Adha

Menurut Haedar, inti dari ibadah kurban adalah ruh untuk rendah hati mendermakan sebagian nikmat yang dimiliki baik berupa ilmu, tenaga, akal pikiran, hingga harta yang semua itu diberikan dengan semangat pencerahan.

"Mereka yang punya ilmu tidak argoan dengan keilmuannya dan mau berbagi ilmu dalam usaha mencerdasaan dan mencerahkan akal budi umat dan bangsa sehingga ilmu itu menyinari jiwa, akal budi, alam pikiran dan menyinari tindakan," pesannya dikutip dari laman Muhammadiyah.or.id

Haedar berpesan agar siapapun yang memiliki akses dalam kekayaan, kekuasaan dan jabatan publik menggunakan kelebihan yang dimilikinya itu untuk semaksimal mungkin menebar kemaslahatan pada orang banyak.

"Kekuasaan bukan untuk kekuasaan, kekuasaan bukan untuk memupuk oligarki, kekuasaan apalagi jangan sampai disalahgunakan untuk korupsi dan segala bentuk penyimpangan kekuasaan," ujarnya.

Kekuasaan itu, kata Haedar, adalah amanah untuk berkhidmat baik dalam konteks ingin membangun umat terbaik maupun bangsa yang unggul.

Maka kekuasaan yang mau berkorban, kata ia, adalah kekuasaan yang mampu mensejahterakan, mendamaikan, mempersatukan, memajukan dan sekaligus menghindari segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan baik untuk diri sendiri, untuk kroni, untuk golongan, dan untuk kelompok.

"Sehingga amanat kekuasaan itu betul-betul dirasakan untuk umat banyak termasuk untuk membela, melindungi seluruh bangsa Indonesia. Bagi mereka yang sedang dilanda masalah, musibah dan memerlukan pembelaan, negara harus hadir," katanya.

Ia menegaskan, bagi mereka yang memiliki kelebihan harta baik secara individu, korporasi, ataupun perusahaan, agar mereka tetap berbagi kepada mereka yang kekurangan.

"Jangan sampai kekayaan itu kemudian membuat kita senjang dengan sesama rakyat dan anak bangsa. Mereka yang memiliki akses dan kekuatan ekonomi kita harapkan semangat berbaginya untuk membagi kue yang dimilikinya untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya. (Pon)

Baca Juga:

Muhammadiyah Siapkan Lebih dari 25 lokasi Salat Idul Adha di Jakarta dan Sekitarnya

#Breaking #Idul Adha #Muhammadiyah
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan