Pesan AHY untuk Jokowi: BLT Harus Tepat Sasaran dan Bebas Politik
MerahPutih.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam pidato politiknya di acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat.
Menurutnya pemerintah sebenarnya punya cara lain untuk menyelamatkan fiskal selain menaikkan harga BBM. Seperti realokasi anggaran hingga menunda sejumlah proyek nasional yang tak mendesak.
Baca Juga
Catatan Kritis AHY Terkait Proyek IKN Nusantara dan Kereta Cepat
“Sekarang kenyataannya harga BBM sudah dinaikkan. Untuk itu, Demokrat menawarkan dua solusi,” kata AHY di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat, (16/9).
AHY menuturkan, Partai Demokrat menawarkan dua solusi bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terlanjur menaikkan harga BBM. Pertama yakni bantuan langsung tunai (BLT).
“Pertama, bantuan kepada rakyat yang ekonominya lemah atau BLT, jumlah uangnya harus cukup, tepat sasaran, dan harus bebas dari politik,” ungkap AHY.
Baca Juga
Terkait BLT, AHY mengungkit baywa program itu merupakan produk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dulu ditentang sejumlah pihak termasuk PDI Perjuangan (PDIP).
Namun ironisnya saat ini, lanjut AHY, justru digunakan pemerintahan Jokowi sebagai pengganti subsidi BBM agar daya beli masyarakat terjaga.
“BLT produk kebijakan Presiden SBY yang dulu ditentang oleh sebagian kalangan justru sekarang ditiru dan terbukti menjadi penyangga utama, daya beli masyarakat,” tegas dia.
Kedua, menurut AHY, pemerintah dalam menaikan harga BBM harus memperhatikan ketepatan alasan dan waktu. Dia mengingatkan jika harga minyak mentah dunia sedang turun, maka pemerintah harus menurukan kembali harga BBM.
“Jangan sebaliknya, ketika harga minyak dunia turun, harga BBM justru dinaikkan,” pungkas AHY. (Pon)
Baca Juga