MerahPutih.com - Pertamina meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam mengisi bahan bakar untuk kendaraannya.
Tidak semua kendaraan menggunakan Solar subsidi. Bila itu dilakukan dipastikan akan terjadi antrean panjang di SPBU.
Baca Juga:
Jangan Tertipu! Ini Cara Memilih Kampas Rem Motor yang Berkualitas
Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, Pertamina bersama pemerintah melalui BPH Migas bakal melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai regulasi yang telah dibuat mengenai penyaluran Solar subsidi.
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, pengguna yang berhak atas Solar subsidi untuk sektor transportasi adalah kendaraan bermotor plat hitam untuk pengangkut orang atau barang, kendaraan bermotor plat kuning kecuali mobil pengangkut hasil tambang dan perkebunan dengan roda lebih dari 6, kendaraan layanan umum (ambulance, pemadam kebakaran, pengangkut sampah), kapal angkutan umum berbendera Indonesia, kapal perintis, serta kereta api penumpang umum dan barang.
“Solar subsidi yang sesuai peruntukannya, sehingga pengguna Solar subsidi akan tepat sasaran dan masyarakat akan makin bijak menggunakan bahan bakar sesuai spek mesin kendaraannya," ucap Irto kepada MerahPutih.com, Rabu (30/3).
Lebih lanjut, untuk pelaku industri dan masyarakat yang mampu, diimbau agar menggunakan BBM diesel non subsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex.
"Dan Solar subsidi bisa digunakan oleh saudara kita yang lebih berhak dan membutuhkan,” terang Irto.
Pertamina akan menggandeng masyarakat, pemerintah, polisi terkait pengawasan Solar subsidi agar lebih tepat sasaran.

Jika ada Indikasi penyalahgunaan Solar subsidi masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat, dan jika kesalahan ada di pihak SPBU, Pertamina juga tidak segan akan menindak SPBU tersebut.
Disamping itu, Pertamina Patra Niaga akan terus memastikan stok dan menjamin terjaganya proses distribusi dilapangan dengan maksimal.
“Stok Solar subsidi secara nasional di level 20 hari dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time. Namun perlu diketahui secara nasional per Februari penyaluran Solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10 persen,” jelas Irto.
Irto melanjutkan, pihaknya akan terus memonitor seluruh proses distribusi mulai dari Terminal BBM hingga konsumen untuk memastikan SPBU selalu tersedia bahan bakar bagi masyarakat.
Khusus Solar subsidi, Pertamina akan fokus pelayanan di jalur logistik serta jalur-jalur yang memang penggunannya adalah yang berhak menikmatinya.
“Pembelian bahan bakar kami imbau untuk tetap sesuai dengan kebutuhan dan untuk tetap hemat dalam penggunaannya mengingat saat ini harga minyak sangatlah mahal,” pungkasnya. (Asp)
Baca Juga: