Pertambahan Kasus Harian COVID-19 Indonesia Mulai di Bawah 30 Ribu

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 09 Maret 2022
Pertambahan Kasus Harian COVID-19 Indonesia Mulai di Bawah 30 Ribu
Petugas PMI menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.

MerahPutih.com - Kasus baru positif COVID-19 harian di Indonesia terus mengalami penurunan. Bahkan, tercatat untuk hari ini jumlah temuan kasus baru berada di bawah 30 ribu.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dilansir Rabu (9/3), kasus baru positif sebanyak 26.336. Angka ini turun signifikan dibandingkan Selasa (8/3) kemarin 30.148 kasus baru, sehingga total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia sejak pandemi menjadi 5.826.589.

Baca Juga:

Anies Sebut Gegara Pandemi COVID-19 Penduduk Miskin Jakarta Meningkat

Jumlah kasus aktif juga terus menunjukkan tren penurunan. Hari ini kasus aktif tercatat turun 5.673, sehingga total kasus aktif menjadi 417.219. Kemarin, kasus aktif juga turun signifikan 25.381.

Untuk angka kesembuhan hari ini tercatat 31.705 orang, dan total pasien sembuh telah mencapai 5.258.235. Kemarin, jumlah pasien sembuh sebanyak 55.128. Sedangkan angka kematian hari ini dilaporkan sebanyak 304, turun signifikan dibandingkan kemarin 401. Adapun, total kasus kematian sepanjang pandemi COVID-19 mencapai 151.135.

Angka positivity rate harian COVID-19 hari ini tercatat 14,29 persen, dan naik sedikit dibandingkan kemarin tercatat 13,27 persen. Kemenkes melaporkan dalam 24 jam terakhir jumlah orang yang diperiksa sebanyak 184.324 orang dengan angka positivity rate 14,29 persen.

Petugas medis Polri dan TNI melakukan tes cepat antigen kepada sejumlah korban banjir yang sedang mengungsi di Aula Universitas Borobudur, Jakarta Timur, Jumat (19/2). (ANTARA/Andi Firdaus)
Petugas medis Polri dan TNI melakukan tes cepat antigen kepada sejumlah korban banjir yang sedang mengungsi di Aula Universitas Borobudur, Jakarta Timur, Jumat (19/2). (ANTARA/Andi Firdaus)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) mengatakan pandemi COVID-19 membuat negara-negara di dunia membangun sistem kesehatan yang lebih kuat. “Kita harus melindungi generasi anak-anak kita dan generasi anak-anak mereka,” ujar Budi.

Menurut Menkes, para pemangku kepentingan memiliki kesempatan satu kali dalam satu abad untuk memperkuat dan mengubah sistem kesehatan. Budi menekankan layanan kesehatan lokal merupakan tulang punggung pemberian layanan kesehatan.

Untuk itu, Budi mengajak sesama negara G20 lainnya untuk membentuk sistem kesehatan yang tangguh untuk kesiapsiagaan tanggap darurat pandemi lain di masa mendatang. “Indonesia sebagai Presidensi G20 akan mempelopori upaya kolektif untuk memastikan akses yang adil dan universal untuk penyediaan vaksin,” imbau orang nomor satu di Kemenkes RI itu. (Knu)

Baca Juga:

Dua Tahun Pandemi di Indonesia, Kasus COVID-19 Sentuh Angka di Atas 5,6 Juta

#COVID-19 #Breaking
Bagikan
Bagikan