MerahPutih.com - Ratusan santri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Dukuh Cemani, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memperingati Hari Pahlawan dengan menggelar ikrar Cinta Tanah Air, Kamis (10/11).
Upacara Hari Pahlawan yang ditandai dengan pembacaan ikrar setia NKRI digelar di lapangan Pondok Pesantren Al Mukmin Kamis sore. Upacara tersebut diikuti sekitar 300 santri yang duduk di bangku SMA.
Pemimpin ponpes Abu Bakar Ba'asyir tampak mengikuti ikrar setia NKRI dengan duduk di atas kursi roda. Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Danrem 074 Warastratama Kolonel (Inf) Anan Nurakhman.
Baca Juga:
Harapan Abu Bakar Ba'asyir di HUT ke-77 RI
Upacara dimulai dengan ikrar Cinta Tanah Air dan membentangkan bendera Merah Putih ukuran raksasa. Para santri dan anggota TNI tampak berbaris untuk membawa bendera raksasa yang dibentangkan di depan peserta upacara.
Setelah pembentangan bendera raksasa berukuran 16 meter x 12 meter. Kemudian para santri membacakan ikrar setia NKRI yang dibacakan salah satu perwakilan Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki.
Kepala Humas Pondok Pesantren Al Mukmin Muchson mengatakan, ini merupakan peringatan Hari Pahlawan merupakan pertama kalinya digelar di pondok pesantren. Upacara itu hanya diikuti siswa SMA yang berjumlah sekitar 300 santri.
"Ini peringatan Hari Pahlawan yang diadakan ponpes. Ini hanya diikuti santri SMA saja, sedangkan santri yang duduk di SMP tidak dilibatkan,” kata Muchson.

Ia berharap dengan ini siswa bisa memahami Hari Pahlawan dan menumbuhkan jiwa nasionalisme. Kemudian Setelah selesai, memimpin upacara Danrem 074 Warastratama langsung menyalami Abu Bakar Ba’asyir eks napiter yang duduk di belakang mimbar inspektur upacara.
Danrem 074 Warastratama Kolonel Inf Anan Nurakhman mengapresiasi adanya ikrar setia NKRI yang dilakukan para santri Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki. Dengan peringatan ini diharapkan para santri bisa mengenang perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan.
“Nilai-nilai kebangsaan dan kejuangan harus selalu tertanam di dadanya (para santri),” kata Anan.
Baca Juga:
Keluarga Akui Abu Bakar Ba'asyir Terima Pancasila sebagai Dasar Negara
Menurut Anan, momen peringatan Hari Pahlawan dan pembacaan ikrar setia NKRI yang dilakukan para santri diharapkan dapat melupakan sejarah pondok pesantren di masa lalu.
Seperti diketahui pondok pesantren yang didirikan Abu Bakar Ba’asyir pada masa lalu identik dengan stigma teroris. Dengan kegiatan ini, setidaknya bisa menghapus stigma itu. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Abu Bakar Ba'asyir Dinyatakan Bersalah Atas Konspirasi Serangan Bom Bali 2002