Pertama Kali dalam Sejarah, Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah Digelar secara Hybrid

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 05 November 2022
Pertama Kali dalam Sejarah, Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah Digelar secara Hybrid
Muktamar ke-48 Muhammadiyah. Foto: PP Muhammadiyah

MerahPutih.com - Muhammadiyah-‘Aisyiyah resmi menyelenggarakan Sidang Pleno I Muktamar ke-48 di Surakarta, Sabtu (5/11). Satu hal yang unik dari pelaksanaan Muktamar periode ini adalah dilakukan secara hybrid atau kombinasi online dan offline.

Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Muhammadiyah telah berpengalaman dalam menyelenggarakan sidang secara hybrid ini.

Baca Juga

Muktamar Muhammadiyah Ke-48 Paling Singkat, Diadakan Offline dan Online

“Hari ini kita melakukan persidangan secara hybrid, maka Insya Allah kita sudah beradaptasi dengan ini, pembahasan dan persidangan akan berjalan lancar. Kalau pun ada kesulitan, kita akan mengatasinya dengan baik,” kata Haedar dalam acara pembukaan Sidang Pleno I

Haedar mengatakan prosesi Muktamar secara hybrid merupakan tonggak baru bagi Persyarikatan. Meski demikian, ia turut mengingatkan agar Sidang Pleno I ini mesti dikawal, bermarwah utama, memberikan uswatun hasanah, dan bermanfaat bagi semesta kehidupan.

Dalam Sidang Pleno I ini, Agus Taufiqurrahman bertindak sebagai pimpinan sidang. Kegiatan dalam sidang ini hanya mendengarkan tanggapan dari peserta Muktamar atas materi Muktamar yang telah disiapkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Baca Juga

Muktamar ke-48 Muhammadiyah Harus Hasilkan Kepemimpinan Kolektif Kolegial

Adapun isi dari materi Muktamar ini meliputi laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2015-2022, program Muhammadiyah 2022-2027, Risalah Islam Berkemajuan, dan Isu-isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyampaikan, pengantar umum sebelum sidang berlangsung. Menurutnya, Muktamar secara hybrid ini merupakan pertama kali dalam sejarah Muhammadiyah. Hal ini merupakan wujud dari paham Islam Berkemajuan yang senantiasa fleksibel dan dinamis dalam merespon perubahan zaman.

“Ini merupakan pertama kali dalam sejarah Muhammadiyah, kita laksanakan sidang secara hybrid, yaitu online dan offline. Ada ratusan titik lokasi persidangan di seluruh Indonesia, semoga segalanya berjalan lancar,” kata Mu’ti. (Pon)

Baca Juga

96 Orang Terdaftar sebagai Bakal Calon Ketua Umum PP Muhammadiyah 2022 - 2027

#Muhammadiyah
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan