Perputaran Uang di Jakarta Selama Puasa Sebesar Rp 30,02 Triliun

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 11 Mei 2022
Perputaran Uang di Jakarta Selama Puasa Sebesar Rp 30,02 Triliun
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Endang Kurnia Saputra. (Foto: MP/Asropih)

MerahPutih.com - Perekonomian Jakarta berangsur pulih seiring dengan terus terkendalinya kasus COVID-19. Hal itu termasuk saat bulan Ramadan hingga Lebaran 2022.

Perputaran uang di Jakarta selama bulan suci Ramadan 1443 Hijriah/2022 sebesar Rp 30,02 triliun. Angka ini meningkat 11,4 persen atau senilai Rp 3 triliun dibandingkan puasa tahun lalu yakni Rp 26,95 triliun.

"Ini data perputaran uang di Jakarta tahun 2022 periode Ramadan sampai 27 April sebesar Rp 30,02 triliun itu net outflow," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Endang Kurnia Saputra di Jakarta dikutip Rabu (11/5).

Baca Juga:

Erick: Ekonomi Lampung Naik Berkat Pembangunan Infrastruktur oleh Jokowi

Endang mengungkapkan, jumlah tersebut merupakan nilai selisih dari inflow (penyetoran rupiah) sebesar Rp 4,08 triliun dan outflow (penarikan rupiah) sebesar Rp 34,11 triliun.

Endang menuturkan, secara nominal transaksi perbankan di DKI akan mengikuti pola dengan meningkat saat Ramadan, kemudian menurun saat Idul Fitri dan akan kembali normal sebulan setelah lebaran.

BI DKI Jakarta sendiri mencatat bahwa transaksi pada Ramadan 2022 memang tinggi terutama pada sisi penarikan uang rupiah terutama sampai pada periode 27 April 2022 untuk penyaluran dana Tunjangan Hari Raya (THR).

"Karena kebanyakan yang diminta oleh bank adalah untuk menyalurkan dana bagi THR para nasabah," ucap Endang.

Baca Juga:

Konsumsi Rumah Tangga Menguat, Ekonomi Jakarta Tumbuh 4,63 Persen Triwulan 1

BI juga mencatat transaksi pembayaran tunai dan non-tunai Indonesia melonjak selama Ramadan dan Idul Fitri 2022 karena masyarakat banyak belanja dan bepergian untuk mudik dan wisata.

“Realisasi penarikan uang tunai meningkat 16,6 persen dibandingkan realisasi tahun 2021 (yoy) dari sebesar Rp 154,5 triliun menjadi Rp 180,2 triliun,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono.

Di samping itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, ekonomi Jakarta tumbuh 4,63 persen pada triwulan 1/2022, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy).

"Setelah tercatat kontraksi sebesar 1,94 persen (yoy) pada triwulan 1 2021, ekonomi DKI Jakarta pada triwulan 1 2022 tumbuh sebesar 4,63 persen (yoy)," ucap Endang Kurnia Saputra.

Pertumbuhan tersebut, kata Endang, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 3,64 persen (yoy). (Asp)

Baca Juga:

Libur Idul Fitri Bikin Ekonomi Daerah Bergeliat

#Ekonomi #Bank Indonesia #Pemulihan Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan