Perpindahan Ibu Kota Bukan Sekedar Pindah Lokasi Tapi Perubahan Pola Pikir
Merahputih.com - Presiden Joko Widodo menaruh perhatian kepada kader Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengenai pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Menurut Jokowi, gagasan pemindahan ibu kota bukanlah sekadar pemindahan lokasi atau fisik gedung, tapi juga perubahan pola pikir masyarakat.
"Yang kita gagas ini (pemindahan ibu kota) adalah perpindahan mindset, perpindahan pola pikir, perpindahan pola kerja, perpindahan kultur kerja," kata Jokowi saat sambutan di acara pelantikan pengurus BPP HIPMI di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, (15/1).
Baca Juga:
Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim Dianggap Hanya Untungkan Para Pengusaha
"Sehingga yang kita instal, pertama adalah menginstal, sistem sehingga orang mengikuti sistem itu. Ini yang ingin kita kerjakan, bukan yang lain-lain," sambungnya.
Sistem baru itu, misalnya dalam bidang transportasi, di mana Kepala Negara menghendaki agar transportasi massal dan pribadi di ibu kota negara baru nantinya menggunakan kendaraan elektrik dan otonom.
"Saya juga memiliki mimpi besar agar kita ini menjadi ibu kota pertama yang transportasi massalnya, transportasi pribadinya memakai electric vehicle dan autonomous vehicle, semuanya," ungkap dia.
Menurut Jokowi, perubahan transportasi di ibu kota baru bertujuan untuk mengefisiensi pengeluaran anggaran.
Baca Juga:
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap kepada organisasi HIPMI untuk mendukung pemerintah dalam pemindahan ibu kota ke Kalimantan.
"Keluarga besar Hipmi, dalam rangka (perpindahan ibu kota), ada sebuah perpindahan, transformasi ekonomi di negara kita menuju ke sebuah peradaban yang lebih baik," tutupnya. (Asp)