KISAH heroik setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 banyak yang masih terpendam. Tak dimungkiri bahwa di setiap wilayah Republik Indonesia memiliki peristiwa yang menegaskan kemerdekaan.
Luapan menjadi bangsa yang merdeka lepas dari kungkungan kolonialisme membungkus erat kala itu. Tak kurang pula di masyarakat Bandung.
Baca Juga:
Salah satunya adalah peristiwa perobekan bendera Belanda yang terdapat di gedung DENIS yang kini ditempati sebagai kantor pusat Bank BJB. Berawal dari gedung ini, semangat warga Kota Bandung kembali bergejolak.
DENIS merupakan singkatan dari NV. De Eerste Nederlandsch-Indische Spaarkas (PT. Bank Tabungan Hindia Belanda Pertama). Pada zamannya, DENIS merupakan bank tabungan, asuransi, dan hipotek di Hindia Belanda.
Letaknya di Bragaweg 14 di Braga, Sumur Bandung. Tepatnya di sudut persimpangan Jalan Braga-Naripan-ABC, gedung ini dibangun pada tahun 1935 dan sampai kini masih berdiri dalam bentuk yang asli. Gedung DENIS merupakan salah satu karya besar arsitek Albert Frederik Aalbers.
Tak ada yang menyangka, gedung bank ini akan menjadi sejarah besar bagi warga Bandung. Sekitar September-Oktober 1945 terjadi perobekan bendera Belanda di Gedung DENIS. Insiden tersebut membakar semangat para pejuang Bandung.
Penulis Her Suganda menggambarkan secara dramatis penyobekan Bendera Belanda di menara Gedung DENIS dalam buku Wisata Parijs van Java. Dikisahkan, bendera Belanda berkibar hingga Oktober membuat marah warga Indonesia.
Baca Juga:

Hal ini memicu Moh. Endang Karmas dan Mulyono melakukan aksi memanjat tiang bendera di menara gedung itu. Serdadu-serdadu Belanda yang menempati Savoy Homann membidikkan senjata.
Mereka menembaki dua pemuda tersebut. Kedua orang pemberani yang nekat itu hampir saja menjadi korban.
Namun, dengan gagah berani Endang Karmas, yang berada di bagian atas segera mencabut bayonet yang terselip di pinggangnya.
Dia merobek warna biru pada bendera itu, sehingga yang tersisa hanya warna merah dan putih dengan sedikit sisa warna biru.
Gedung ini pun akhirnya menjadi salah satu saksi sejarah Bandung Lautan Api. Meski telah puluhan tahun berlalu, semangatnya untuk mempertahankan hak dan kebenaran masih bisa menjadi cerminan untuk kita ikuti sampai saat ini. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga: