Perlu Istilah Baru untuk Keperawanan?
APAKAH istilah 'keperawanan' sudah ketinggalan zaman, atau bahkan sudah usang? Beberapa ahli berpendapat bahwa kita membutuhkan alternatif yang bisa diterapkan untuk mendiskusikan pengalaman seksual pertama.
Konsep 'keperawanan' memiliki masalah. Feminis mencatat keperawanan secara tradisional membingkai seksualitas perempuan sebagai harta, hadiah atau kenang-kenangan untuk 'diberikan' oleh perempuan, 'diambil' dari mereka atau 'hilang'.
Baca Juga:
Pendidik seks mencatat narasi tradisional seputar keperawanan sering gagal mencerminkan pengalaman keintiman banyak orang. Meskipun banyak yang setuju bahwa konsep keperawanan itu bermasalah, hanya sedikit yang menawarkan alternatif untuk bisa diterapkan.
Namun tahun lalu, Nicolle Hodges, seorang yang mengatakan dirinya adalah "filsuf kebebasan seksual" dari Toronto, Kanada, mulai memunculkan gugatan terhadap gagasan keperawanan dengan istilah baru yang diyakini memiliki potensi.
Idenya dimulai dari Dr Seuss. Pada tahun 2020, Hodges merilis Oh, the Places You'll Go Oh Oh!, buku bergaya Seuss yang nakal tentang kekuatan orgasme perempuan, yang ditulis dalam syair berima untuk merayakan eksplorasi seksual.
Dalam membingkai seksualitas sebagai sebuah perjalanan, Hodges menyadari bahwa dia membutuhkan titik tolak. Namun, titik awalnya secara tradisional adalah keperawanan yang menurut Hodges sudah usang. Terutama mengingat bukunya adalah tentang ekspresi dan pembebasan seksual, pemberdayaan perempuan melawan harapan patriarki dan perluasan norma gender.
“Kami masih memiliki kata lama dan usang yang merangkum apa yang seharusnya menjadi waktu yang ekspansif. Kata itu menjadi ide kata dan frasa yang membatasi,” kata Hodges seperti diberitakan BBC (25/9).
Sebagai gantinya, dia menggambil idiom baru: "debut seksual". Itu bukan penggunaan pertama istilah tersebut, tetapi Hodges merasa itu cocok dengan nada Seussian dari karyanya. Berharap itu tidak lebih dari sebuah ungkapan yang menggugah, dia berkata bahwa dia terkejut ketika para pembaca mulai memintanya untuk memperluas gagasan itu.
Baca Juga:
Sentuh Patung Perawan Sunti di Gua Sunyaragi, Bisa Jomlo Seumur Hidup!
Kampanye 'Debut Seksual'
Hodges kemudian menggunakan pengaruhnya sebagai influencer seks-positif untuk meluncurkan kampanye yang menyarankan 'debut seksual' sebagai alternatif keperawanan. Dia memantik serangkaian posting Instagram dan Twitter populer tentang masalah ini dan memulai proyek Kickstarter yang sangat sukses dengan mencetak kaus yang mendukung perubahan tersebut.
Tanggapan media sosial terhadap kampanyenya hingga saat ini telah membuktikan kepada Hodges bahwa dia dapat memimpin percakapan yang berbeda tentang pengalaman seksual pertama. Meskipun gagasan itu disambut dengan beberapa kritik, tanggapan secara keseluruhan adalah ucapan terima kasih.
Bagi banyak orang yang berbagi atau mendukung karya Hodges, keperawanan sebagai sebuah konsep terasa kurang relevan bagi mereka dan pengalaman mereka. Lensa debut seksual, sebaliknya, menawarkan perspektif baru di mana mereka dapat melihat diri mereka sendiri dan orang lain sebagai individu yang otonom secara seksual, masing-masing menempa jalan mereka sendiri melalui keintiman.
Dalam framing Hodges, debut seksual menawarkan deskripsi yang lebih sederhana dan lebih langsung tentang pengalaman seksual awal, yang diharapkan Hodges dapat lebih inklusif dan memberdayakan.
Sebagai sebuah istilah, debut seksual telah ada selama beberapa dekade. Pada awalnya, debut seksual adalah istilah klinis yang dimaksudkan untuk menggantikan 'kehilangan keperawanan', kata Laura M Carpenter, profesor sosiologi dari Vanderbilt University di Tennessee, AS. Carpenter adalah penulis Virginity Lost: An Intimate Portrait of First Sexual Experiences, serta banyak artikel peer-review tentang keperawanan.
Kampanye Hodges mendefinisikan istilah debut seksual secara luas, dengan cara yang tidak menegaskan bahwa keperawanan adalah akhir dari sebuah perjalanan atau transisi itu sendiri. Sebaliknya, katanya, idiom ini memperkuat gagasan bahwa seksual debut adalah sesuatu yang terjadi berkali-kali dan dalam banyak hal sepanjang hidup.
"Ini bukan hanya mengganti keperawanan dengan istilah baru - itu mengatakan keperawanan adalah konsep yang tidak ada, karena perjalanan seksualmu tidak pernah berakhir," dia menegaskan.
Dengan demikian, debut seksual adalah perubahan pribadi yang mendalam yang pada dasarnya bersifat emosional dan reflektif. "Ketika debut seksual dilihat sebagai sesuatu yang dapat terjadi berkali-kali, dalam berbagai cara, pada usia berapa pun, itu menghilangkan tekanan bahwa 'pertama kali' harus berarti, atau mendefinisikan, atau menyarankan bagaimana sisa perjalanan seksualmu," demikian Hodges. (aru)
Baca Juga:
Kesalahan Besar yang Dilakukan Perempuan Saat Menjalin Hubungan