Perkembangan Tradisi Liong dan Barongsai Maju Pesat

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 23 Januari 2016
Perkembangan Tradisi Liong dan Barongsai Maju Pesat
Liong & Barongsai (Istimewa)

Merahputih Budaya - Permainan Liong dan Barongsai merupakan tradisi kebudayaan dari China yang sudah lama menjadi kegiatan masyarakat daratan Tiongkok.

Ketua Umum Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI) Nurdin Purnomo menjelaskan kegiatan Liong dan Barongsai merupakan kegiatan masyarakat Tiongkok setiap menggelar event festival, tahun baru Imlek, dan perayaan lainnya.

"Kalo kita lihat kegiatan barongsai sendiri hampir sama dengan pada saat kita main gundu, karena di setiap desa-desa di sana sering memainkan barongsai hingga akhirnya terus berkembang," ungkap Nurdin saat ditemui Merahputih.com di Kantornya PLBSI, di Jalan KH Hasyim Ashari No. 33B, Jakarta Pusat, Rabu (20/1).

Barongsai adalah tarian tradisional China dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa dan telah memiliki sejarah ribuan tahun. Menurut Nurdin tradisi inilah yang akhir mengakar betul sampai berabad-abad.

"Jadi Liong dan Barongsai itu digelar menjadi suatu kegembiraan, kalau ada festival, tahun baru imlek, dan pembukaan tempat usaha baru," terangnya.

Nurdin mengatakan menurut tradisi China, Barongsai merupakan simbol pembawa kesuksesan dan keberuntungan. Selain itu, Barongsai dipercaya dapat 'membersihkan' suatu tempat dari hal-hal negatif.

"Kalau dalam Feng shui, barongsai memiliki arti yang dapat membuat suatu tempat menjadi bagus. Pertama menghilangkan energi negatif, mengusir roh halus yang tidak baik, dan membawa keberuntungan," jelasnya sambil duduk bersantai.

Maju Pesat

Di Indonesia sendiri, Lanjut Nurdin sudah memiliki 50 ribu orang penggemar yang rutin ikut memainkan permainan ini. Nurdin mengaku perkembangan Tradisi Liong dan Barongsai sangat maju pesat.

"Perkembangannya sangat maju pesat hampir seluruh dunia tertarik memainkan barongsai. Saat ini kami ingin mendorong tradisi ini sampai ke sekolah-sekolah untuk dijadikan ekstra kulikuler mereka," terangnya.

Dengan semakin digemarinya tradisi Barong, Nurdin berharap para pemain Liong dan Barongsai dapat menikmati keuntungan dari memainkannya. Jadi, tidak hanya menunggu Imlek saja.

"Dahulu kita masa panen disaat Tahun Baru Imlek saja, tapi tidak harus menunggu disaat tahun baru imlek. Kalau ada festival atau ada perayaan buka usaha baru kita sudah panen," tandasnya. (Abi)

 

BACA JUGA:

  1. Suhu Naga: Tahun Monyet Api Adalah Tahunnya Kepolisian
  2. Imlek 2016, Ini Rencana Keluarga Susi Susanti dan Alan Budikusuma
  3. Jelang Imlek, Pengemis Banjiri Vihara
  4. Ketua PITI: Ini Arti Warna Merah di Imlek
  5. 500 Tahun Sunan Kalijaga, Yogyakarta Gelar Festival Pathok Negoro
#Liputan Khusus #Tiongkok #Cina #Imlek #Barongsai
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan