Perjalanan Darat Jadi Titik Krusial saat Mudik Lebaran 2022

Mula AkmalMula Akmal - Sabtu, 16 April 2022
Perjalanan Darat Jadi Titik Krusial saat Mudik Lebaran 2022
Ilustrasi pemudik. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/asf/foc/15.

MerahPutih.com- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan pada periode angkutan mudik Lebaran 2022.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan tiga rekayasa lalu lintas tersebut yaitu contra flow, one way, dan penerapan ganjil genap di jalan tol.

Baca Juga:

Sejumlah Lokasi Ganjil Genap dan One Way saat Arus Mudik hingga Balik

Ia menyebut sektor darat menjadi titik krusial dari penanganan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran.

Ini karena berdasarkan survei yang dilakukan Balitbanghub sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat.

Baik kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor maupun angkutan darat bus maupun angkutan penyeberangan ataupun lainnya.

"Kita akui bahwa Cipali atau dari Jakarta menuju Semarang adalah daerah paling rawan sehingga perlu rekayasa lalu lintas," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai memimpin rapat koordinasi "Simulasi Pergerakan dan Antisipasi Puncak Arus Lalu Lintas di Jalan Tol Pada Masa Mudik Lebaran Tahun 2022" di Kantor Jasa Marga Gerbang Tol Cikampek Utama, Jumat (15/4).

Budi mengungkapkan pihaknya terus melakukan kalkulasi simulasi yang akurat sejalan dengan kondisi di lapangan.

Baca Juga:

Pengelola Tol Pejagan-Pemalang Bersiap Diri Sambut Arus Mudik Lebaran

Ia juga meminta kepada pemangku kepentingan agar dapat memformulasikan secara teknis terkait rekayasa lalu lintas, sehingga dapat direkomendasikan kepada Presiden Joko Widodo.

Pasalnya saat ini bisa saja bukan hanya masyarakat yang mudik melakukan perjalanan tetapi yang berwisata juga.

"Maka dari itu perlu antisipasi dan solusi penanganan yang baik,” katanya.

Budi menyatakan akan terus meningkatkan koordinasi dan sosialisasi kebijakan mudik tahun 2022, kepada unsur terkait.

Termasuk Korlantas Polri dan pemerintah daerah, untuk memastikan ada kesamaan persepsi terkait syarat perjalanan, pengendalian lalu lintas, dan kebijakan lainnya.

Budi mengungkapkan pihaknya terus melakukan kalkulasi simulasi yang akurat sejalan dengan kondisi di lapangan. (Knu)

Baca Juga:

Konsumsi BBM di Solo Raya Diprediksi Naik 11 Persen saat Mudik Lebaran

#Mudik #Menteri Perhubungan #Budi Karya Sumadi
Bagikan
Bagikan