Peringatan Asia Afrika di Bandung Kembali Meriah Setelah 2 Tahun Senyap

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 April 2022
Peringatan Asia Afrika di Bandung Kembali Meriah Setelah 2 Tahun Senyap
Peringatan 67 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di halaman Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (18/4). (Humas Jabar)

MerahPutih.com - Peringatan 67 Tahun Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka, Bandung, kembali bisa digelar dengan melibatkan banyak orang. Pengibaran bendera Asia Afrika pun kembali dilakukan oleh 300 orang Pramuka Kwartir Cabang Kota Bandung.

Dua tahun belakangan, peringatan Konferensi Asia Afrika berlangsung senyap karena pandemi COVID-19. Kali ini, peringatan cukup meriah, meski tetap dengan protokol kesehatan.

Baca Juga:

Peringatan 76 Tahun Bandung Lautan Api

"Jadi ini pengibaran bendera perdana bagi Pramuka pasca pandemi. Tahun 2021 lalu staf museum sendiri yang mengibarkannya,” jelas Kepala Museum KAA Dahlia Kusuma Dewi.

Pelaksanaan peringatan 67 tahun KAA ini digelar secara hibrida melalui platform Zoom dan kanal YouTube @asiafricamuseum guna mengindari kerumunan dan menjaga protokol kesehatan.

Dalam peringatan KAA kali ini diagendakan sejumlah rangkaian kegiatan dari April - Juni 2022, diantaranya Peluncuran Perangko Edisi Khusus Peringatan 67 Tahun KAA, "Asian-African Friendship Day: International Students Gathering", serta event tahunan lomba edukasi sejarah "Bandung Historical Study Games".

Diplomat Ahli Utama Kementerian Luar Negeri Teguh Wardoyo menuturkan, momentum peringatan 67 tahun KAA ini menitikberatkan pada pentingnya menjaga perdamaian.

Momentum ini memiliki arti penting yang menjadi kebanggaan, tak hanya bagi masyarakat Bandung khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, namun berpengaruh terhadap bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

"Mengutip pidato Presiden Soekarno pada pembukaan KAA 67 tahun lalu, tak ada tugas yang lebih mendesak daripada memelihara perdamaian," terang Teguh, pada peringatan 67 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Halaman Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (18/4).

“Tanpa perdamaian, kemerdekaan kita tak banyak faedahnya. Pemulihan dan pembangunan negeri kita akan sedikit sekali artinya,” ungkap Teguh yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI Untuk Kerajaan Yordania Hasyimiah merangkap Otoritas Nasional Palestina.

Ia mengatakan, tema peringatan 67 Tahun KAA, yakni "Recover Together, Recover Stronger" senada dengan semangat kerja sama dan solidaritas dalam membangun bangsa Asia dan Afrika yang digaungkan pada pidato Presiden Soekarno.

Menurutnya, tema tersebut juga membawa makna penting untuk mengimplementasikan kerja sama dan solidaritas tersebut di masa penormalan baru pasca pandemi COVID-19.

Museum KAA. (Foto: Humas Kota Bandung)
Museum KAA. (Foto: Humas Kota Bandung)

"Tema ini mengusung pesan universal berupa semangat pemulihan ekonomi secara bersama pasca pandemi baik bagi kepentingan nasional Indonesia, maupun Asia Afrika," katanya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengemukakan, peringatan 67 tahun Konferensi Asia Afrika menjadi momentum untuk membangkitkan semangat perdamaian dunia.

"Kami yakin Dasasila Bandung yang dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika masih relevan dengan situasi dan kondisi hari ini. Perdamaian masih dibutuhkan oleh bangsa-bangsa di dunia," kata Uu.

Ia menegaskan, momentum kali ini tiada lain untuk mengingatkan dunia, bahwa kita harus berdamai dengan siapapun. Peringatan KAA juga menyentuh kembali perhatian dunia untuk rakyat Palestina, yang hingga saat ini masih mengalami konflik dan peperangan.

"Saya berharap dengan momentum hari yang bersejarah ini, negara-negara di dunia memberikan perhatian terhadap rakyat Palestina yang sudah sekian puluh tahun selalu terjadi konflik dan peperangan," ujarnya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Ridwan Kamil Lantik Yana Mulyana Jadi Wali Kota Bandung

#KTT Asia Afrika #Konfrensi Asia Afrika #Bandung
Bagikan
Bagikan