Wisata

Perempuan Dilarang Masuk Tempat ini, Apa Alasannya?

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 01 September 2021
Perempuan Dilarang Masuk Tempat ini, Apa Alasannya?
Ada alasan-alasan tak tertulis bagi perempuan yang mendatangi tempat-tempat ini. (Foto: Unsplash/Dim Hou)

DISKRIMINASI gender seharusnya sudah menjadi sebuah hal yang basi di era modern ini. Namun, siapa sangka ternyata hal tersebut masih berlaku untuk beberapa hal, seperti misalnya urusan mendatangi sebuah tempat.

Mengejutkan, beberapa lokasi di seluruh dunia ini melarang keberadaan kaum hawa. Apa alasannya ya?

Baca Juga:

Pariwisata Indonesia Diharapkan Meningkat di 2022

1. Kuil Lord Kartikeya, India

wisata
Kabarnya perempuan akan dikutuk jika mendatangi kuil ini. (Foto: Temple Purohit)


Seperti dilaporkan The Times of India, Kuil Lord Kartikeya sebenarnya tidak melarang perempuan untuk datang. Namun, kabarnya perempuan yang bersikeras masuk akan mendapat kutukan. Dalam tradisi Hindu, Kartikeya disebutkan sebagai putra tertua Dewa Siwa dan dewa perang Hindu.

Legenda menyebutkan bahwa dua putra Siwa yaitu, Ganesha dan Kartikeya berlomba untuk menjadi ahli waris. Ketika Ganesha menang berkat sebuah trik cerdik, Kartikeya menyalahkan ibunya dan menyatakan bahwa jika ada perempuan yang melihat dirinya maka perempuan itu akan menjadi janda selama tujuh kelahiran berturut-turut. Cerita tersebut akhirnya cukup meyakinkan sebagian besar perempuan untuk menjauh.

2. Gunung Athos, Yunani

wisata
Gunung Athos hanya diperuntukkan untuk Perawan Maria sehingga tidak boleh ada perempuan yang menginjakkan kaki di sana. (Foto: UNESCO)


Gunung Athos merupakan kumpulan dari 20 biara yang terletak di Semenanjung Chalcidice di Yunani. Menurut Britannica, lokasi tersebut dijalankan layaknya republik semi-otonom dan menjadi situs suci agama Ortodoks Yunani sejak abad ke-11.

Gunung Arthos dikabarkan sebagai tempat yang sangat indah sehingga cocok menjadi destinasi wisata. Sayang, para pelancong yang diperbolehkan singgah hanyalah kaum adam saja. Perempuan tidak diperbolehkan berada dalam jarak 500 meter dari garis pantai. Bahkan bukan manusia perempuan saja yang tak diizinkan, hewan betina pun dilarang.

Bukan tanpa alasan, Smithsonian Magazine menyebutkan bahwa hal ini berkaitan dengan urusan spraktis dan spiritual. Pertama, perempuan dianggap akan menggangu biarawan mempertahankan sumpah selibat mereka. Selain itu, seluruh semenanjung yang ada di tempat itu didedikasikan untuk Perawan Maria, yang seharusnya menjadi satu-satunya perempuan yang berjalan di sana. Jadi jika kamu perempuan dan ingin mengujungi Gunung Athos sepertinya kamu harus mengurungkan niat dan mencari opsi lain.

Baca Juga:

5 Destinasi Wisata Jelajah Indonesia dari Rumah

3. Gunung Omine, Jepang

wisata
Perempuan dianggap sebagai godaan. (Foto: Japan travel)


Dibangun pada abad ke-7 oleh En no Goya untuk para praktisi agama Shugend, biara ini berada di jalur pendakian yang mendatang. Tempat ini sangat populer bagi wisatawan, selama mereka laki-laki. Mengutip The Boston Globe, larangan kehadiran perempuan berasal dari keperayaan estetika Yamabushi. Artinya tanpa perempuan, tidak ada godaan.

Meskipun begitu, sebenarnya tak ada larangan tertulis atau pos pemeriksaan yang menghentikan perempuan untuk mendatanginya. Faktanya, larangan ini bersifat sukarela dan bergantung pada penghormatan masyarakat terhadap tradisi dan praktik keagamaan. Jadi bagi perempuan yang mengabaikan peraturan tersebut mungkin hanya mendapat saja.

4. Pulau Okinoshima, Jepang

wisata
Orang yang masuk ke pulau ini harus disucikan terlebih dahulu. (Foto: shethepeople)


Masih dari Negeri Sakura, pulau Okishonima juga salah satu tempat yang melarang kehadiran perempuan. Pulau tersebut, seperti dilansir dari laman Travel and Leisure, merupakan rumah bagi kuil Munakata Taisha Okitsumiya yang menghormati dewi laut. Itu menjadi tempat ritual untuk mendoakan keselamatan kapal yang lewat. Pendeta agama Shinto diizinkan pergi ke pulau tersebut untuk beribadah.

Setahun sekali, 200 orang diizinkan untuk berkunjung, tetapi pertama-tama mereka harus telanjang bulat dan menjalani ritual pemurnian. Lebih lanjut, pengunjung juga berjanji untuk tidak pernah membicarakan apa yang mereka lihat dan alami di tempat itu. Meski tidak ada penjelasan resmi tentang larangan pengunjung perempuan, namun dalam agama Shinto darah dianggap sebagai sesuatu yang tidak suci, termasuk darah menstruasi. Jadi mungkin perempuan tak bisa datang karena harus ditelanjangkan, melakukan ritual pembersihan, dan mungkin saja sedang datang bulan. (sam)

Baca Juga:

Pandemi Lahirkan Tren Wisata Vaksinasi

#Wisata #Travel #Traveling
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness
Bagikan