Perempuan dan Alam Bali di Mata Geneviève Couteau

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 15 Februari 2018
Perempuan dan Alam Bali di Mata Geneviève Couteau
Pameran lukisan Genevieve Couteau. (Foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

JASADNYA mungkin telah menyatu dengan tanah, namun karya seni akan tetap abadi. Hal itu juga terjadi pada karya Geneviève Couteau.

Genevieve Couteau adalah seniman legendaris yang lahir di Paris pada 1925. Semasa hidupnya, Couteau mengekspresikan dirinya dengan melukis.

Gambar-gambar yang ia buat antara lain sketsa, lukisan surealis-imajiner maupun potret hitam putih. Setiap karyanya tak hanya mengeksplorasi bentuk tetapi juga mendeskripsikan budaya intelektual dan empati manusia. Dia memakai teknik seni rupa modern tanpa menjadikan modernisme sebagai fokus dan tujuan seninya. Dalam setiap garis dan tarikan warna, para penikmat lukisannya dapat menemukan emosi dan tema yang terbaca jelas di dalamnya.

Couteau juga memberikan perhatian khusus pada dua budaya yang paling khas yang berada di Asia, yaitu Laos dan Bali. Bali melambangkan idamannya akan harmoni sosial. Sedangkan Laos melambangkan spiritual guna mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa.

pameran lukisan caoteau
(Foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

Ia mengunjungi Laos atas undangan Pangeran Souvannah Phouma, perdana menteri Vietnam. Kemudian pada tahun 1975, Bali menjadi tempat persinggahan berikutnya bersama puteranya, Jean Couteau. Selama di Bali, Couteau tak hanya memperlihatkan keindahan alam Bali. Ia juga memberikan sudut pandang tentang perempuan pada zamannya dan persaudaraan antarmanusia.

Kurator dari pameran tersebut yakni putra Couteau, Jean Couteau. Jean bekerja sama dengan Pusat Kebudayaan Perancis di Indonesia, IFI (Institut Français d’Indonésie) untuk mendatangkan karya mendiang dari Perancis.

IFI menunjuk sejumlah galeri yang akan memajang karta Geneviève Couteau. Sebelumnya, karya Geneviève Couteau dipamerkan di Galeri Nasional, Jakarta Pusat pasa 25 Januari hingga 14 Februari 2018. Usai melakukan pameran di Galeri Nasional, IFI menunjuk ARTOTEL Hotel sebagai tempat kedua diselenggarakannya pameran The Orient & Beyond, karya mendiang Geneviève Couteau.

Karya yang dipamerkan ini merupakan koleksi pribadi dari Jean Couteau yang mendapat mandat untuk menerima warisan karya selepas ibunya meninggal pada 2013. (avia)

#Lukisan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan