Perbedaan Fesyen ala Gen Z dan Milenial


Setiap orang memiliki gaya fesyennya masing-masing. (Foto: Unsplash/Tamara Bellis)
SETIAP orang memiliki gaya fesyennya masing-masing, termasuk Gen Z dan Milenial. Lantas, apa saja perbedaan gaya fesyen keduanya?
Jakpat melakukan sebuah survei di tahun ini dengan melibatkan 702 responden untuk menunjukkan apa saja tipe pakaian yang dibeli hingga pertengahan 2023, serta pertimbangan dalam membeli pakaian. Hasil survei juga menyatakan sebanyak 88 persen responden yang terdiri dari Gen Y (Milenial) dan Gen Z ini telah membeli produk fesyen dan 79 persen berniat membelinya di tahun ini.
Dalam risetnya, ditemukan bahwa Milenial lebih banyak membeli pakaian olahraga dibandingkan Gen Z dengan presentase masing-masing 43 persen dan 36 persen. Produk lain yang dibeli Milenial dan Gen Z adalah footwear dan aksesori fesyen dengan presentase masing-masing 75 persen dan 57 persen.
"Berbicara tentang rencana pembelian produk fesyen, terlihat bahwa lebih banyak Gen Z yang berminat terhadap produk fesyen retro/vintage/preloved goods dibandingkan Gen Y," kata Kepala Peneliti Jakpat Aska Primardi, dilansir ANTARA.
Baca juga:
Converse di Jepang Disesuaikan gaya Fesyen Lokal

Survei juga menyatakan, dari mereka yang telah membeli produk fesyen, terlihat bahwa pria cenderung membeli pakaian formal dengan presentase 59 persen.
Sementara, lebih banyak perempuan yang membeli barang bawaan seperti tas atau koper (46 persen) dibandingkan pakaian formal (33 persen). Di sisi lain, pakaian formal lebih menarik minat Gen Z (55 persen) dibandingkan Milenial (49 persen).
Aska menuturkan, mayoritas Gen Z membeli produk fesyen dengan pertimbangan agar penampilan mereka selalu selaras dengan tren terkini. Di sisi lain, sambung dia, mayoritas Gen Y membeli pakaian dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pakaian bagi dirinya dan keluarga, salah satunya kebutuhan berolahraga sehingga pengaruh tren tidak terlalu besar.
Lalu, para pembeli sportswear mencari informasi melalui media sosial resmi jenama seperti Instagram (48 persen) dan YouTube (46 persen).
Baca Juga:

Hasil survei memperlihatkan akun Instagram resmi label dan rekomendasi dari teman adalah dua sumber informasi yang hampir setengah pembeli pakaian formal. Sebanyak lebih dari 40 persen pembeli alas kaki mendapatkan informasi terkait produk fesyen satu ini dari Instagram, baik akun resmi jenama maupun akun lainnya.
Sementara itu, sumber informasi terbanyak bagi pembeli aksesoris fesyen adalah rekomendasi dari teman dengan persentase 42 persen. Produk fesyen selalu menjadi yang teratas dalam pembelian daring. Laporan Jakpat semester I 2022 menunjukkan bahwa pembelian barang-barang fesyen sebanyak 33 persen.
Meskipun menurun di awal tengah tahun ini, yaitu 26 persen, pembelian produk mode masih menduduki peringkat pertama. (and)
Baca Juga:
Toko Resmi Supreme Hadir di Seoul
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
