Games

Perbankan Optimistis Terhadap Pertumbuhan Industri Esports Indonesia

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 06 Agustus 2021
Perbankan Optimistis Terhadap Pertumbuhan Industri Esports Indonesia
Para gamer semakin menjamur. (Foto: Unsplash/Fredrick Tendong)

ORGANISASI Esports EVOS Esport menyelenggarakan “Media Discussion: Indonesia Esports Industry Outlook 2021”, Kamis (5/8). Outlook ini bertujuan untuk memberikan kepada masyarakat umum mengenai gambaran terkini industri esports di Indonesia dan Asia Tenggara. Outlook kali ini merupakan hasil kolaborasi antara EVOS Esports dengan Visa dan Bank Mandiri.

Co-Founder & Chief Business Officer EVOS Esports, Hartman Harris mengatakan kolaborasi ini merupakan perwujudan terhadap optimisme yang diberikan oleh industri finansial dan perbankan terhadap tumbuh kembang industri esports. "EVOS berharap dapat membantu memberi gambaran mengenai perkembangan masif industri esports, dan berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk terus mendukung pertumbuhan industri esports," papar Hartman.

Baca juga:

EVOS Luncurkan Kartu Debit untuk Keanggotaan

Menanggapi perkembangan esport di Indonesia, Co-Founder & Chief Marketing Officer EVOS Esports, Michael Wijaya mengatakan Indonesia merupakan negara pendorong utama pertumbuhan industri esport di Asia Tenggara. Menurut Michael, dari total 274,5 juta gamers di Asia Tenggara pada 2021, Indonesia berkontribusi sekitar 43 persen terhadap jumlah total tersebut.

Sesi diskusi yang digelar Evos. (Foto: Istimewa)

Selain itu, Indonesia juga menyumbang pendapatan terbesar senilai USD 2,08 miliar dolar AS (sekitar Rp 30 triliun rupiah). "Tingginya jumlah gamers dan jumlah pendapatan ini menjadi indikasi bahwa industri esports memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia," papar Michael.

Data EVOS juga menunjukkan esports sangat diminati oleh kalangan anak muda. Sekitar 58 persen dari penggemar EVOS dan esports berasal dari anak muda berusia dibawah 18 tahun dan sekitar 41 persen dari para penggemar EVOS dan esports berasal dari kalangan millennial berusia 19-29 tahun.

Head of Strategy & Planning Visa Indonesia, Handikin Setiawan mengatakan esports memang merupakan industri yang dalam beberapa tahun kebelakang sedang mengalami perkembangan yang ekspansif. Bahkan tidak hanya di Indonesia, namun juga secara global. Adanya potensi dari perkembangan secara masif ini kemudian menjadi pendorong Visa untuk kemudian bekerjasama dengan brand-brand terdepan esports seperti EVOS.

Baca juga:

EVOS Sports Berkolaboarsi dengan Perusahaan Ecommerce

Handikin juga melihat besarnya jumlah penggemar esports di kalangan para anak muda Gen Z dan milenial. Ada pula kemiripan perilaku antara pecinta esports dengan olahraga konvensional. "Mereka cenderung memiliki kecintaan terhadap game, karakter, pemain, atau brand tertentu," ujar Handikin.

Kartu debit membership untuk para gamer. (Foto: Unsplash/Pickawood)

Berdasarkan dengan data yang dikeluarkan EVOS Esports terbukti bahwa di kalangan penggemar EVOS Esports sekitar 39 persen dari para penggemar esports sering melakukan transaksi. Rinciannya, dalam kurun waktu satu bulan rata-rata dari mereka melakukan pembelian dalam game sekitar satu sampai tiga kali. Rata-rata pengeluaran per transaksi mereka di bawah Rp 100 ribu.

Namun, jumlah transaksi yang dilakukan melalui kanal perbankan masih terbilang rendah dibandingkan dengan kanal lain. Oleh karena itu, pihak perbankan mencoba merangkul para pencinta game dengan mengeluarkan kartu debit membership. Kartu tersebut selain berfungsi sebagai alat transaksi keuangan, juga menandakan pemegangnya merupakan anggota 'gamer'.

"Pemilihan EVOS sendiri sebagai rekanan kerjasama merupakan bentuk optimisme kami terhadap industri esports," tutup Ruth Ekowati Rahayu selaku Vice President Bank Mandiri. (ikh)

Baca juga:

Bikin Bangga, Sederet Prestasi EVOS Sepanjang Tahun 2019

#Game #Gamers #Evos #Esports
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan