MerahPutih.com - Perbaikan ekonomi domestik dinilai berjalan lambat. Namun, sejalan dengan program vaksinasi yang digencarkan oleh pemerintah perbaikan ekonomi terus berlanjut.
Kepala Grup Ekonomi Makro Departemen Kebijakan Ekonomi Makro Bank Indonesia (BI) Riza Tyas Utama menyatakan, perbaikan ekononi seiring jumlah dosis vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat Indonesia untuk mencapai herd immunity terus mengalami peningkatan sehingga akan mampu berdampak pada pemulihan ekonomi.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Bank Indonesia Cetak Uang Rp300 Triliun
Ia menuturkan, pemulihan ekonomi mampu terjadi karena program vaksinasi berjalan dengan baik serta pertambahan harian kasus COVID-19 terus menurun sehingga mobilitas di hampir seluruh daerah meningkat, terutama pada grocery dan farmasi.
“Semua daerah berada pada tren meningkat mobilitasnya terutama di grocery dan farmasi yang telah kembali seperti pra-COVID-19,” ujarnya dikutip Antara.
Berbagai penanganan COVID-19 dinilai sejalan atau sesuai rencana, dukungan pemerintah melalui stimulus fiskal, serta dorongan dari BI yang akomodatif turut semakin menjadi faktor percepatan pemulihan ekonomi.

Program-program tersebut, membawa harapan adanya perbaikan ekonomi Indonesia masih berlanjut hingga pertumbuhan tahun ini akan berada di kisaran 4,3 persen sampai 5,3 persen sesuai target yang telah ditetapkan.
"Sebelah mana 4,3 persen sampai 5,3 persennya? Ya tadi tergantung bagaimana kita menangani COVID-19 nya," tegasnya.
Saat ini, anggaran PEN 2021 berjumlah Rp533,1 triliun memiliki fokus pada empat bidang yaitu kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, serta UMKM dan pembiayaan korporasi. (*)
Baca Juga:
Beratnya Tantangan Perbankan di Tengah Pemulihan Ekonomi