Perayaan Natal Jadi Momentum Stop Ujaran Kebencian

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Desember 2020
Perayaan Natal Jadi Momentum Stop Ujaran Kebencian
Seorang jamaah tengah berdoa. (Foto: Antara).

MerahPutih.com - Momentum perayaan Natal 2020 bisa jadi upaya menjauhkan diri dari godaan menyampaikan ujaran kebencian, kebohongan publik dan keserakahan.

Uskup Keuskupan Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo menilai, ujaran kebencian dan kebohongan publik sudah marak terjadi di masyarakat. Menurut dia, hal tersebut bisa berdampak buruk terhadap kehidupan.

Baca Juga:

Misa Natal di Katedral Jakarta Hanya Diikuti Jemaah Yang Miliki QR Code

"Tetapi ujaran kebencian, kebohongan publik dan keserakahan adalah tanda yang jelas bahwa paham serta penghayatan hidup keagamaan dan keimanan masih dangkal," jelas dia.

Menurut dia, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadi umat yang rajin berbuat baik. Yakni merawat dan mengembangkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air, membangun kehidupan bersama sebagai warga bangsa, bekerja sama dengan pemerintah dan semua yang berkehendak baik untuk meringankan beban-beban kehidupan serta semakin rela berbagi.

"Pada waktunya, apapun kesulitan yang kita hadapi akan menjadi baik kembali," sambungnya.

Dia mengajak untuk meningkatkan persaudaraan dan membantu sesama yang membutuhkan pertolongan dan menjadikan momentum Natal 2020 mewujudkan jati diri yang rajin berbuat baik.

"Misalnya, merawat dan mengembangkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air, membangun kehidupan bersama sebagai warga negara bangsa, bekerjasama dengan pemerintah," katanya.

Gereja di Makassar. (Foto: Antara).
Gereja di Makassar. (Foto: Antara).

Suharyo mengingatkan umat Kristiani untuk menahan diri untuk tak mengumbar ujaran kebencian. Dia berharap Indonesia dapat melalui masa-masa sulit seperti saat ini.

Seperti diketahui, ibadat dan perayaan Natal di Katedral tahun ini dilakukan secara daring atau online. Hal ini guna membatasi jumlah umat yang datang ke gereja dan mencegah penularan COVID-19.

Katedral juga menggelar ibadah Natal secara tatap muka, namun jumlahnya dibatasi yakni, hanya 20 persen atau 309 kursi dari total kapasitas gereja. Mereka juga harus menerapkan protokol kesehatan seperti, memakai masker dari rumah hingga ke tempat ibadah serta menjaga jarak aman. (Knu)

Baca Juga:

Pelaksanaan Ibadah Natal di Jakarta Berjalan Aman dan Kondusif

#Natal #Libur Natal
Bagikan
Bagikan