MerahPutih.com – Perayaan Tahun Baru Imlek 2021 di masa pandemi COVID-19 tentu harus menggunakan cara baru tanpa tatap muka. Tapi, bukan berarti cara tersebut menghilangkan arti Imlek yang sesungguhnya.
Ketua Panitia Imlek Nasional G Sulistiyanto mengatakan, dengan menggunakan cara baru itu, justru meningkatkan kesadaran setiap insan akan pentingnya mawas diri, peduli serta rela berbagi dengan sesama.
"Tahun ini, kebersamaan hadir dalam wujud yang berbeda, yakni melalui niat tulus memutus rantai penyebaran pandemi COVID-19,” ucap G Sulistiyanto dalam sambutannya di acara Imleknas bertajuk "Untukmu Negeri, Kami Berbakti dan Peduli" yang dilaksanakan secara daring, Sabtu (20/2).
Baca Juga:
Dalam acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu, Sulistiyanto menyebut perayaan Imlek secara daring merupakan bentuk kepedulian antara sesama.
Alasannya, di masa pandemi seperti saat ini, kerumunan sangat dilarang karena hanya akan berujung pada penyebaran COVID-19. Sehingga, dengan tetap berada di rumah dapat membantu semua orang agar tidak terjangkit virus corona.
"Apresiasi tertinggi kepada masyarakat Tionghoa yang dengan sepenuh hati menjalankan imbauan pemerintah dan ajakan panitia guna memperingati tahun baru dalam nuansa kesederhanaan, menghindari aktivitas publik maupun kerumunan," ujarnya.

Penggunaan teknologi di masa pandemi, lanjut Sulistiyanto, merupakan solusi terbaik. Terlebih, hal ini juga tidak akan mengurangi perayaan Imlek yang kental dengan bakti, kepedulian, dan kesederhanaan.
“Ketika pemimpin Tiongkok di musim semi lebih dari dua ribu tahun silam sebelum masehi, berziarah dan memanjatkan doa kepada leluhur agar kebutuhan pangan rakyatnya terpenuhi, sembari mengajak jajarannya semakin mengayomi rakyat. Apa yang mereka lakukan, selanjutnya menjadi tradisi ungkapan rasa syukur masyarakat atas keberhasilan panen mereka," kata dia. (Pon)
Baca Juga:
Tina Toon Ingin Imleknas Jadi Momentum Doa Agar Virus Corona Segera Hilang