MerahPutih.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) disebut sudah melakukan "perang terbuka" terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak 2017 lalu. Teranyar, PSI kembali menyerang Anies lewat pidato sang Ketua Umum Giring Ganesha.
Giring saat acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-7 PSI, Rabu (22/12), menegaskan partainya tak mau pengganti Presiden Jokowi dalam Pilpres 2024 nanti memiliki karakter pembohong dan memiliki rekam jejak pernah dipecat dalam bekerja.
"Sejak 2017 lalu PSI sudah melakukan perang terbuka," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin kepada Merahputih.com, Kamis (23/12).
Baca Juga:
Giring Sang Penggerus Popularitas Anies dan Bumerang untuk PSI
Menurut Ujang, pernyataan mantan vokalis grup band Nidji yang disampaikan di hadapan Presiden Jokowi tersebut memang ditujukan untuk Anies.
"Karena bagi PSI, Anies adalah lawan dan musuh politik yang tak boleh jadi presiden. Jadi hari-harinya akan terus menyerang Anies," ujarnya.
Giring sebelumnya pernah menyerang Anies. Ia menyebut Anies pembohong. Rekam jejak pembohong ini, menurutnya, harus diingat sebagai bahan pertimbangan saat Pilpres 2024 mendatang.
"Seperti juga pada pernyataan-pernyataan Giring sebelumnya yang selalu serang Anies," imbuhnya.
Baca Juga:
PKS Sebut Giring Cuma Cari Panggung Soal Pidato di HUT PSI
Ujang menyebut, manuver yang dilakukan oleh Giring mudah dibaca dan ditebak.
Menurutnya, serangan bertubi-tubi yang dilakukan Giring terhadap Anies justru akan merugikan PSI.
"Dengan berpolitik seperti itu akan merugikan PSI sendiri. Justru membuat orang tak simpatik," tutup Direktur Eksekutif Indonesia Polotical Review (IPR) itu. (Pon)
Baca Juga:
Warga Koja Keracunan Gegara Makan Nasi Boks PSI, Giring Minta Maaf